DPR Pantau Kesiapan Tol Jelang Mudik Lebaran 2025: Target Aman dan Lancar
Komisi V DPR RI memantau kesiapan pelayanan jalan tol menjelang mudik Lebaran 2025, memastikan sinergi antar lembaga dan keamanan perjalanan.

Komisi V DPR RI melakukan kunjungan ke Pos Pantau Cikampek Utama dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Karawang, Jawa Barat pada Jumat (14/3), untuk meninjau kesiapan pelayanan jalan tol dalam menghadapi musim mudik Lebaran 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam memberikan pelayanan optimal selama periode mudik.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyatakan optimisme atas kesiapan yang ditunjukkan oleh semua komponen terkait. Ia menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dan mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan keselamatan berkendara, serta memastikan kondisi kesehatan dan keamanan sebelum memulai perjalanan mudik. "Semua komponen yang kami tinjau menunjukkan kesiapan yang sangat baik. Kami optimistis bahwa dengan pengalaman dan jam terbang yang sudah teruji, pemerintah dan seluruh pihak terkait dapat mengelola arus mudik dan balik lebaran dengan aman dan lancar," ujar Lasarus.
Kunjungan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, dan PT Jasa Marga. Peninjauan mencakup berbagai aspek, mulai dari kesiapan infrastruktur hingga strategi manajemen lalu lintas untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Kesiapan Pemerintah dan BUJT
Kepala BPJT Kementerian PUPR, Miftachul Munir, memaparkan strategi komprehensif yang disusun kementeriannya. Strategi tersebut meliputi pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM), peningkatan pelayanan jalan tol untuk menekan angka kecelakaan, optimalisasi pengoperasian ruas jalan tol, dan pemanfaatan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang masih dalam tahap konstruksi secara fungsional. Selain itu, pemberian potongan tarif tol juga menjadi bagian dari strategi tersebut sebagai stimulus.
Miftachul Munir menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik. Upaya ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga strategi manajemen lalu lintas yang efektif. Pemerintah juga berupaya untuk meminimalisir potensi gangguan dan memastikan keselamatan para pemudik.
Lebih lanjut, optimalisasi pengoperasian ruas jalan tol menjadi fokus utama. Hal ini mencakup pemantauan kondisi jalan, memastikan ketersediaan fasilitas pendukung seperti rest area, dan mengantisipasi potensi kemacetan. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Langkah Proaktif Korlantas Polri
Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso dari Dirgakkum Korlantas Polri menjelaskan langkah-langkah proaktif yang telah dan akan dilakukan untuk menangani potensi gangguan lalu lintas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengukuran kesehatan pengemudi, terutama untuk kendaraan berat, untuk mendeteksi potensi gangguan konsentrasi saat berkendara, seperti tekanan darah dan kadar gula yang tinggi.
Korlantas Polri juga telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan, misalnya di area Semarang ABC dan Semarang-Solo. Berbagai rencana rekayasa lalu lintas, seperti sistem "one way" dan "contraflow", telah disiapkan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas. Penambahan barikade, "traffic cone", dan "safety car" juga akan dilakukan untuk mendukung kelancaran dan keamanan perjalanan.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik. Upaya ini mencakup pengawasan ketat di jalan tol, penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas, dan penyediaan posko-posko pelayanan bagi para pemudik yang membutuhkan bantuan.
Komitmen Jasa Marga
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menegaskan komitmen perusahaannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan perjalanan mudik dan balik Lebaran yang aman, nyaman, dan efisien. Kesiapan operasional Jasa Marga tidak hanya berfokus pada pengendalian arus kendaraan, tetapi juga melibatkan optimalisasi layanan operasional melalui teknologi digital.
Jasa Marga telah memaksimalkan fungsi kantor perwakilan dan gerbang tol sebagai rest area fungsional. Integrasi infrastruktur Kementerian Perhubungan dan Korlantas melalui aplikasi super app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) juga dilakukan untuk meningkatkan akurasi rekayasa lalu lintas. Hal ini menunjukkan komitmen Jasa Marga dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan tol.
Sebagai bentuk kesiapan, Jasa Marga telah meningkatkan secara signifikan armada dan peralatan pendukung. Jumlah kendaraan derek ditambah dari 147 unit menjadi 204 unit, dan unit crane ditambah menjadi lima unit untuk mengantisipasi kejadian khusus. Selain itu, disiapkan juga kendaraan Mobile Customer Service, ambulans, mobil rescue, serta tim pengurai untuk merespons berbagai situasi darurat di jalan tol.
Secara keseluruhan, persiapan menghadapi musim mudik Lebaran 2025 menunjukkan kesiapan yang matang dari berbagai pihak. Sinergi antara pemerintah, BUJT, dan kepolisian diharapkan dapat memastikan perjalanan mudik dan balik yang aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.