DPRK Aceh Barat Selidiki Kasus Tewasnya Warga Akibat Truk Batu Bara
DPRK Aceh Barat akan menyelidiki tewasnya Bismi (69) akibat tertabrak truk batu bara pada 11 Januari 2024 di Aceh Barat, dan menuntut pertanggungjawaban perusahaan tambang.
Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan tewasnya seorang warga Aceh Barat, Bismi (69), akibat tertabrak truk pengangkut batu bara telah menyita perhatian publik. Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2024, di Desa Langung, Kecamatan Meureubo. DPRK Aceh Barat pun turun tangan untuk menelusuri kasus ini dan memastikan keadilan bagi korban.
Ketidakhadiran Perusahaan Tambang
Keluarga korban melaporkan bahwa perusahaan tambang batu bara yang menjadi pihak terkait, hingga kini belum menunjukkan tanggung jawab atas insiden tersebut. Ketua DPRK Aceh Barat, Siti Ramazan, mengungkapkan bahwa perusahaan terkesan lepas tangan. Bismi, seorang pensiunan guru, mengalami luka parah dan harus menjalani beberapa kali operasi di Banda Aceh sebelum akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan di Aceh Barat.
Langkah DPRK Aceh Barat
Menanggapi keluhan keluarga korban, DPRK Aceh Barat berinisiatif memanggil pihak-pihak terkait untuk rapat dengar pendapat (RDP). RDP yang dijadwalkan pada Senin, 3 Februari 2024 ini akan menghadirkan manajemen perusahaan tambang batu bara, Dinas Perhubungan Aceh Barat, Polres Aceh Barat, dinas teknis lainnya, dan tentu saja pihak keluarga korban. Tujuannya adalah untuk mencari solusi dan memastikan pertanggungjawaban perusahaan.
Tuntutan Pertanggungjawaban
Siti Ramazan menegaskan pentingnya pertanggungjawaban perusahaan tambang atas jatuhnya korban jiwa. Ia menekankan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi I DPRK Aceh Barat, Ramli SE, dan Ketua Fraksi PAN DPRK Aceh Barat, Abdurrauf, yang sepakat dengan rencana RDP dan mendesak perusahaan bertanggung jawab atas insiden tersebut, termasuk memastikan hak-hak keluarga korban terpenuhi.
Fokus Penyelidikan
Fokus utama DPRK Aceh Barat adalah untuk mengungkap duduk perkara kecelakaan tersebut serta memastikan perusahaan tambang batu bara bertanggung jawab penuh. DPRK berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini hingga tuntas dan mendapatkan solusi yang adil bagi keluarga korban. Hasil RDP nantinya akan menjadi acuan bagi langkah-langkah selanjutnya untuk mencegah insiden serupa di kemudian hari.
Kesimpulan
Kasus tewasnya Bismi akibat kecelakaan truk batu bara di Aceh Barat menjadi sorotan dan mendorong DPRK Aceh Barat untuk melakukan penyelidikan menyeluruh. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam RDP, DPRK berharap dapat menemukan titik terang dan memastikan perusahaan tambang bertanggung jawab atas kejadian ini. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan di sektor pertambangan dan transportasi di Aceh Barat.