Ekspor Ikan Kaleng Banyuwangi Tembus Lima Benua, Raih 196 Juta Dolar AS!
PT Pasifik Harvest Indonesia di Banyuwangi raih kesuksesan ekspor ikan kaleng ke 80 negara di lima benua, dengan nilai mencapai 196 juta dolar AS pada tahun 2025.

Banyuwangi, Jawa Timur, menyaksikan prestasi gemilang dalam sektor perikanan. PT Pasifik Harvest Indonesia, produsen ikan kaleng lokal, berhasil menembus pasar internasional dengan mengekspor produknya ke berbagai negara di lima benua. Ekspor rutin mencapai seratus kontainer per bulan, menunjukkan potensi besar Banyuwangi dalam industri pengolahan hasil laut. Keberhasilan ini juga berkat dukungan penuh pemerintah daerah dan pusat dalam mempermudah perizinan dan investasi.
Pada Rabu, 30 April 2025, perusahaan ini melakukan ekspor perdana ikan kaleng sebanyak enam kontainer ke Mozambik dan Kongo, senilai 157 ribu dolar AS. Hal ini menandai langkah signifikan dalam perluasan pasar ekspor PT Pasifik Harvest Indonesia. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestandani, menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung investasi yang sesuai aturan, memberikan kemudahan berusaha bagi para pelaku industri, termasuk PT Pasifik Harvest Indonesia.
"Pemkab akan terus mendukung investasi di Banyuwangi dengan catatan investasi tersebut dijalankan sesuai aturan yang berlaku," ujar Bupati Ipuk. Dukungan ini terbukti efektif, mengingat peningkatan nilai ekspor produk asal Banyuwangi yang signifikan, dari 177,8 juta dolar AS pada tahun 2023 menjadi 196 juta dolar AS pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan dampak positif dari kemudahan berinvestasi dan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Sukses Ekspor Berkat Dukungan Pemerintah dan Fasilitas Kawasan Berikat
Direktur Operasional PT Pasifik Harvest Indonesia, Arif Gunawan, mengakui bahwa ekspansi ekspor perusahaan tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah dan pusat. "Pemerintah sangat membantu, dengan program pemerintah daerah khususnya dari sisi perizinan yang dipercepat dan sebagainya," kata Arif. Perizinan yang cepat dan efisien menjadi kunci kelancaran operasional perusahaan dan peningkatan daya saing di pasar global.
Ekspor terbaru juga menandai pengiriman perdana ikan kaleng dengan fasilitas kawasan berikat dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam hal impor bahan baku dan ekspor produk, mengurangi hambatan birokrasi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Arif berharap iklim investasi di Banyuwangi tetap kondusif dengan regulasi yang stabil dan tidak sering berubah. "Sehingga, kami para pengusaha atau pabrik semakin bisa berfokus pada proses produksi," tambahnya. Stabilitas regulasi sangat penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Ekspansi Pasar ke 80 Negara di Lima Benua
Keberhasilan PT Pasifik Harvest Indonesia telah membawa produk ikan kaleng Banyuwangi ke lebih dari 80 negara di seluruh dunia, tersebar di lima benua. Ini merupakan bukti kualitas produk dan daya saing yang tinggi di pasar internasional. Prestasi ini juga menunjukkan potensi besar Banyuwangi sebagai pusat produksi dan ekspor hasil perikanan.
Peningkatan nilai ekspor dari 177,8 juta dolar AS pada 2023 menjadi 196 juta dolar AS pada 2025 menunjukkan tren positif yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk asal Banyuwangi semakin diminati di pasar global. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi para pelaku usaha lain di Banyuwangi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya.
Dengan dukungan pemerintah yang konsisten dan strategi bisnis yang tepat, diharapkan ekspor produk asal Banyuwangi akan terus meningkat di masa mendatang, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ke depan, PT Pasifik Harvest Indonesia berencana untuk terus mengembangkan pasar ekspornya dan meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini menunjukkan optimisme perusahaan terhadap potensi pasar internasional dan komitmennya untuk berkontribusi pada perekonomian daerah dan nasional.