Erick Thohir Percepat Pembangunan 123 Ribu Rumah di Lahan BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir dan Kementerian Perumahan Rakyat berkolaborasi untuk mempercepat pembangunan 123 ribu rumah di lahan BUMN seluas 792 hektare, guna mendukung program 3 juta rumah.
![Erick Thohir Percepat Pembangunan 123 Ribu Rumah di Lahan BUMN](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000116.297-erick-thohir-percepat-pembangunan-123-ribu-rumah-di-lahan-bumn-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengumumkan kerja sama percepatan pembangunan 123 ribu unit rumah di lahan seluas 792 hektare milik BUMN. Kerja sama ini dilakukan bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
"Jadi percepatan 792 hektar dengan 123 ribu rumah. Saya rasa angka yang luar biasa," ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta. Kerja sama ini melibatkan berbagai sektor, dengan payung hukum yang transparan untuk membangun kepercayaan publik.
Transparansi dan Kolaborasi
Erick Thohir menekankan pentingnya transparansi dalam kerja sama antara BUMN dan sektor swasta. Model kerja sama yang akan diterapkan beragam, mulai dari joint venture, kerja sama operasi (KSO), dan model lainnya. Kerja sama ini merupakan bagian penting dari program pemerintah untuk membangun 3 juta rumah, membutuhkan ekosistem yang berkelanjutan.
"Karena itu saya bullish, saya sangat optimis makanya tadi saya sepakat dua hal dengan Pak Ara (Maruarar Sirait) sebagai Menteri Perumahan dan juga tentu pihak swasta, baik besar, menengah, kecil," tambah Erick Thohir, menunjukkan optimismenya terhadap proyek ini.
Lokasi dan Pengembang
Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, menjelaskan bahwa lahan yang digunakan berasal dari Perumnas dan lima lokasi milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di kawasan stasiun. Konsep transit oriented development (TOD) akan diterapkan di lima lokasi KAI tersebut.
Kelima lokasi tersebut adalah Pulau Gebang (Jakarta), Stasiun Cisayur (Tangerang), Stasiun Jurangmangu (Tangerang Selatan), revitalisasi Rumah Susun Klender (Jakarta), dan pembangunan rumah tapak di Jonggol, Jawa Barat. Perumnas sendiri menyediakan sebagian besar lahan seluas 729 hektare untuk proyek ambisius ini.
"Jadi sudah ada beberapa lahan yang dari Perumnas memang kita siapkan. Tadi disampaikan oleh Pak Erick, 729 hektare itu. Sebagian besar adalah milik Perumnas dan ada beberapa lokasi, lima lokasi yang dimiliki oleh KAI, milik KAI ini semuanya ada di stasiun," jelas Budi Saddewa Soediro.
Dampak Positif
Proyek pembangunan 123 ribu rumah ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan. Selain menyediakan hunian bagi masyarakat, proyek ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Integrasi dengan sistem transportasi publik melalui konsep TOD juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam menyediakan perumahan yang terjangkau dan berkualitas. Transparansi dan perencanaan yang matang menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyediakan akses perumahan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat dan perencanaan yang terstruktur, proyek ini berpotensi besar untuk mencapai target dan memberikan dampak positif yang luas.