Fakta Gempa Poso M 5,7: BNPB Salurkan Bantuan dan Dukungan Intensif untuk Warga Terdampak
BNPB bersama Pemkab Poso bergerak cepat menyalurkan bantuan dan pendampingan pasca gempa bumi di Poso, memastikan pemulihan dan kesiapsiagaan masyarakat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah menyalurkan bantuan signifikan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi di wilayah tersebut. Langkah cepat ini diambil sebagai respons atas gempa berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang Poso pada Kamis (24/7) pukul 20:06 WIB, berpusat di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
Tim gabungan dari BNPB, Pemerintah Kabupaten Poso, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya turun langsung ke lokasi terdampak. Kunjungan ini bertujuan untuk menyerahkan bantuan, memberikan dukungan semangat, serta meninjau langsung kondisi tenda-tenda darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat dan pemerintah setempat di Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo.
Rudy Supriyadi, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB, menegaskan komitmen lembaganya untuk memberikan pendampingan intensif. Hal ini dilakukan guna mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko bencana di wilayah yang terdampak, sekaligus memberikan dukungan teknis dan logistik yang krusial dalam penanganan pascagempa.
Respons Cepat BNPB dan Jenis Bantuan yang Disalurkan
BNPB menunjukkan keseriusan dalam penanganan dampak gempa bumi di Poso dengan mengerahkan tim dan menyalurkan berbagai jenis bantuan esensial. Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.
Adapun bantuan yang telah diserahkan meliputi:
- Famili kit, berisi pakaian anak dan keperluan kebersihan pribadi.
- Obat-obatan untuk penanganan kesehatan darurat.
- Sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
- Starlink, guna mendukung konektivitas komunikasi di wilayah yang terdampak, memastikan informasi dapat tersalurkan dengan baik.
Rudy Supriyadi juga menekankan pentingnya penetapan status bencana berdasarkan analisis mendalam terhadap tingkat kerusakan, ancaman, dan dampak yang ditimbulkan. Penetapan status ini menjadi dasar hukum dan pedoman vital dalam penyaluran bantuan, pelaksanaan aksi tanggap darurat, serta perencanaan pemulihan jangka panjang bagi masyarakat terdampak gempa bumi di Poso.
Komitmen Pemerintah Daerah dalam Penanganan Gempa Poso
Pemerintah Kabupaten Poso menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi dampak gempa bumi yang melanda wilayahnya. Bupati Poso, Verna G.M. Inkiriwang, menyampaikan apresiasi atas kehadiran BNPB Pusat dan provinsi, yang menunjukkan perhatian serius terhadap kondisi daerah Poso.
Bupati Verna menegaskan bahwa Pemkab Poso berkomitmen penuh untuk melakukan berbagai langkah penanganan yang diperlukan. Ini mencakup perbaikan infrastruktur yang rusak, distribusi bantuan secara merata kepada warga terdampak, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang. Di setiap desa terdampak, posko kesehatan dan dapur umum telah didirikan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi selama masa tanggap darurat.
Selain itu, Pemkab Poso juga telah memulai pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas warga secara menyeluruh. Data ini akan menjadi dasar penting untuk pemberian bantuan selanjutnya, memastikan bahwa proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat berjalan tepat sasaran. Kehadiran langsung pemerintah di tengah warga menjadi bukti komitmen kuat dalam memastikan penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang terdampak gempa bumi di Poso.
Analisis BMKG Mengenai Gempa Bumi di Poso
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis analisis detail mengenai gempa bumi yang terjadi di Poso. Gempa utama bermagnitudo 5,7 tersebut tercatat pada Kamis (24/7) pukul 20:06 WIB.
Pusat gempa berada di darat wilayah Poso, tepatnya di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,78 derajat Bujur Timur. Kedalaman gempa tergolong dangkal, yakni 10 kilometer.
Hasil analisis BMKG lebih lanjut menyatakan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso. Mekanisme pergerakan yang terjadi adalah geser atau strike-slip, yang menjelaskan karakteristik guncangan yang dirasakan oleh masyarakat di Poso.