BNPB Percepat Penanganan Dampak Angin Kencang di Jawa Timur Jelang Idul Fitri
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani dampak angin kencang di Jawa Timur yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur menjelang Idul Fitri 2025.

Angin kencang yang menerjang beberapa wilayah di Jawa Timur pada Selasa, 25 Maret 2025, telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Peristiwa ini terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kota Batu, dan Kabupaten Magetan. BNPB langsung bergerak cepat untuk melakukan penanganan dan pemulihan dampak bencana alam tersebut.
Bencana alam ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu korban luka-luka di Kabupaten Kediri akibat pohon tumbang menimpa pengendara motor. Di Kabupaten Probolinggo, angin kencang menyebabkan delapan pohon tumbang, satu kandang ternak rusak, dan 23 rumah mengalami kerusakan ringan. Sementara di Kota Batu dan Kabupaten Magetan, sejumlah pohon besar dengan diameter hingga lebih dari 30 sentimeter tumbang, meskipun tidak ada korban jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan situasi kembali normal secepatnya. "Satu korban meninggal dunia di RSKK SLG dan satu korban luka di RSKK Palem," kata Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025.
Penanganan Cepat BNPB di Lokasi Bencana
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan evakuasi korban, memberikan bantuan medis, dan membersihkan material pohon tumbang yang menghalangi akses jalan. Pendataan kerusakan dan bantuan perbaikan rumah warga terdampak juga segera dilakukan. BNPB memastikan bahwa masyarakat terdampak di tiga daerah tersebut mendapatkan bantuan darurat.
Pembersihan material pohon tumbang menjadi prioritas utama untuk memulihkan akses jalan yang terganggu. Bantuan berupa perbaikan rumah dan kebutuhan mendesak lainnya juga diberikan kepada warga yang terdampak. Proses pemulihan ini dilakukan dengan koordinasi yang solid antara BNPB, pemerintah daerah, dan instansi terkait.
Abdul Muhari menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat proses pemulihan. "Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, proses pemulihan berjalan cepat sehingga warga dapat menyambut Idul Fitri dengan lebih aman dan nyaman," ujarnya.
Imbauan Kewaspadaan dan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh dinamika atmosfer. Bibit Siklon Tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, yang telah terdeteksi sejak Senin, 24 Maret 2025, menjadi perhatian khusus. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana hidrometeorologi terus ditekankan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG. Langkah antisipasi seperti memperkuat bangunan rumah dan mengamankan barang-barang berharga juga sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana.
Dengan adanya koordinasi yang baik antara BNPB, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan proses pemulihan pasca-bencana angin kencang di Jawa Timur dapat berjalan dengan cepat dan lancar, sehingga masyarakat dapat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.
Proses pemulihan pasca bencana ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik dalam menghadapi bencana alam. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang.