Fakta Menarik Gunung Ruang: Badan Geologi Imbau Warga Patuhi Radius Bahaya 2 KM
Badan Geologi imbau warga patuhi radius bahaya Gunung Ruang di Sitaro, Sulawesi Utara. Ketahui mengapa radius 2 KM sangat krusial dan potensi bahaya yang mengintai.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara aktif mengajak seluruh warga untuk mematuhi radius bahaya di sekitar Gunung Ruang. Imbauan ini disampaikan menyusul laporan aktivitas vulkanik terbaru di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Langkah ini diambil demi keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar area gunung berapi tersebut.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN, menegaskan bahwa potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang dapat menghasilkan lontaran material pijar. Selain itu, paparan abu vulkanik juga menjadi ancaman serius, yang penyebarannya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Kondisi ini menuntut kewaspadaan tinggi dari semua pihak terkait.
Laporan aktivitas Gunung Ruang periode awal Juli menunjukkan bahwa status vulkanik masih berada pada Level II atau Waspada. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ruang serta pengunjung dan wisatawan diminta untuk tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif. Kepatuhan terhadap rekomendasi ini sangat penting untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Potensi Bahaya dan Tingkat Kewaspadaan Gunung Ruang
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan oleh Badan Geologi, aktivitas vulkanik Gunung Ruang menunjukkan kondisi yang memerlukan perhatian. Meskipun tidak dalam status siaga tertinggi, Level II (Waspada) mengindikasikan adanya pergerakan magma dan potensi erupsi yang tidak bisa diabaikan. Pemantauan terus-menerus menjadi kunci dalam mitigasi bencana.
Potensi bahaya utama yang diidentifikasi meliputi lontaran material pijar yang dapat membahayakan area dalam radius dekat kawah. Selain itu, paparan abu vulkanik juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan pernapasan dan lingkungan. Abu ini dapat menyebar luas, tergantung pada pola angin dan intensitas erupsi yang terjadi.
Ancaman lain yang perlu diwaspadai adalah lahar dingin, terutama saat hujan deras turun di sekitar puncak Gunung Ruang. Material vulkanik yang menumpuk di lereng gunung dapat terbawa aliran air hujan, membentuk lahar yang berpotensi merusak infrastruktur dan permukiman di jalur sungai. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi berbagai skenario bahaya sangat diperlukan.
Imbauan dan Rekomendasi Penting Bagi Masyarakat
Untuk menjaga keselamatan warga, Badan Geologi mengeluarkan beberapa rekomendasi krusial yang harus dipatuhi. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan para wisatawan diimbau keras untuk tidak memasuki wilayah dalam radius dua kilometer dari pusat kawah aktif. Zona ini merupakan area paling berbahaya yang rentan terhadap dampak langsung erupsi.
Selain pembatasan radius, penggunaan masker juga menjadi imbauan penting untuk menghindari dampak paparan abu vulkanik. Abu vulkanik mengandung partikel halus yang dapat mengganggu sistem pernapasan jika terhirup. Langkah preventif ini sangat efektif dalam melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya abu vulkanik.
Bagi masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang, diimbau untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Penting untuk tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengenai erupsi. Informasi terkini dan terpercaya dapat diakses melalui aplikasi resmi MAGMA Indonesia.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro. Koordinasi ini harus senantiasa terjalin dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi secara berkala, atau jika terjadi perubahan signifikan.