Fakta Menarik: Transaksi QRIS Jakarta Diprediksi Sumbang 75 Persen Nasional, Lampaui Target!
Wakil Gubernur Jakarta optimis Transaksi QRIS Jakarta akan mendominasi 75% nasional. Simak potensi besar pembayaran digital ini bagi ekonomi ibu kota!

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan keyakinannya bahwa ibu kota akan menjadi kontributor utama dalam ekosistem pembayaran digital nasional. Jakarta diproyeksikan mampu menyumbang hingga 75 persen dari total transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara nasional. Prediksi ambisius ini diharapkan dapat tercapai pada tahun 2027, melampaui capaian saat ini.
Pernyataan ini disampaikan Rano Karno saat membuka acara Pekan QRIS Nasional 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Selasa. Data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menunjukkan bahwa saat ini, Jakarta telah berkontribusi sekitar 43-45 persen terhadap seluruh transaksi QRIS di Indonesia. Angka ini menunjukkan dominasi Jakarta dalam adopsi teknologi pembayaran digital.
Potensi peningkatan ini sangat signifikan mengingat peredaran QRIS nasional yang 50 persennya berasal dari Jakarta. Pemanfaatan QRIS juga telah memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta, menyumbang 0,53 persen. Upaya edukasi dan digitalisasi terus digalakkan untuk mencapai target tersebut.
Dominasi Transaksi QRIS Jakarta dan Kontribusinya
Data terkini dari Bank Indonesia DKI Jakarta mempertegas posisi Jakarta sebagai lokomotif utama dalam adopsi QRIS. Saat ini, ibu kota telah menyumbang sekitar 43 hingga 45 persen dari total transaksi QRIS secara nasional, sebuah angka yang menunjukkan adopsi masif. Wakil Gubernur Rano Karno bahkan optimis bahwa kontribusi Transaksi QRIS Jakarta bisa melonjak hingga 75 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Hingga April 2025, tercatat ada 6 juta pengguna QRIS di Jakarta dengan volume transaksi mencapai 258,15 juta. Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat Jakarta dalam menggunakan metode pembayaran digital yang praktis dan efisien. Pemanfaatan QRIS ini juga memberikan dampak nyata pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta, yang kini mencapai 0,53 persen.
Secara nasional, capaian QRIS juga sangat impresif. Bank Indonesia mencatat bahwa hingga semester I-2025, transaksi QRIS telah menembus angka 6,05 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp579 triliun. Jangkauan QRIS juga semakin luas, meliputi 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant di seluruh Indonesia, di mana 93,16 persen di antaranya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Strategi Pemprov DKI Jakarta dalam Mendorong Digitalisasi Pembayaran
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara konsisten berupaya mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital, khususnya dalam pembayaran dan perdagangan. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di ibu kota. Edukasi ini penting untuk meningkatkan literasi keuangan digital.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui penyelenggaraan lomba digitalisasi pasar. Lomba ini tidak hanya berfokus pada kesiapan pasar dalam mengimplementasikan sistem pembayaran digital seperti QRIS, tetapi juga mencakup aspek-aspek penting lainnya. Penilaian juga mempertimbangkan kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima di area pasar.
Melalui strategi komprehensif ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mempercepat adopsi QRIS dan teknologi pembayaran digital lainnya di seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan penggunaan QRIS tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Fokus pada digitalisasi pasar juga membantu UMKM beradaptasi dengan era digital.