Fakta Unik Juli 2025: Deflasi Papua Dipicu Angkutan Udara, Satu-satunya di Indonesia
BPS mengungkap Papua jadi satu-satunya provinsi yang alami deflasi Juli 2025. Angkutan udara menjadi pemicu utama deflasi Papua, fenomena langka di tengah inflasi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya fenomena unik dalam data inflasi bulanan Juli 2025. Provinsi Papua menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang mencatat deflasi. Kondisi ini sangat kontras dengan tren inflasi yang terjadi di 37 provinsi lainnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa deflasi di Papua mencapai 0,34 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Penyebab utama penurunan harga ini adalah komoditas angkutan udara. Temuan ini menyoroti dinamika ekonomi yang berbeda di wilayah timur Indonesia.
Angkutan udara memberikan andil deflasi signifikan, yakni minus 0,77 persen. Selain itu, beberapa komoditas lain seperti ikan tuna, ikan cakalang, dan daging ayam ras turut berkontribusi. Deflasi ini menunjukkan adanya penurunan biaya transportasi dan pangan di wilayah tersebut.
Peran Angkutan Udara dalam Deflasi Papua
Angkutan udara secara mengejutkan menjadi pendorong utama deflasi di Provinsi Papua pada Juli 2025. Penurunan harga tiket pesawat berkontribusi besar terhadap indeks harga konsumen di wilayah tersebut. Fenomena ini menunjukkan sensitivitas ekonomi lokal terhadap biaya transportasi. Kontribusi angkutan udara yang mencapai minus 0,77 persen sangat signifikan.
Deflasi ini juga didukung oleh penurunan harga pada beberapa komoditas pangan. Ikan tuna, ikan cakalang, dan daging ayam ras turut menyumbang andil deflasi. Kombinasi faktor ini menciptakan kondisi ekonomi yang unik di Papua. Data BPS ini memberikan gambaran jelas tentang pergerakan harga di tingkat regional.
Kontras Inflasi di Provinsi Lain dan Nasional
Situasi deflasi di Papua sangat berbeda dengan kondisi di provinsi tetangganya, Papua Pegunungan. Provinsi Papua Pegunungan justru mencatat inflasi bulanan tertinggi, mencapai 1,65 persen. Angkutan udara juga menjadi salah satu penyumbang inflasi di sana, bersama cabai rawit dan sigaret keretek tangan. Ini menunjukkan disparitas harga yang signifikan antar wilayah.
Secara nasional, BPS mencatat inflasi bulanan sebesar 0,3 persen pada Juli 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60. Sementara itu, inflasi tahunan tercatat sebesar 2,37 persen. Angka ini merefleksikan kenaikan IHK dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025.
Pudji Ismartini juga menyebutkan bahwa seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi secara tahunan. Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Papua Selatan sebesar 5,45 persen. Sedangkan inflasi tahunan terendah tercatat di Papua Barat, yakni 0,43 persen. Data ini menegaskan bahwa Papua adalah anomali dalam gambaran inflasi nasional.
Dampak Stimulus Ekonomi pada Jasa Angkutan
Deflasi pada subkelompok jasa angkutan penumpang tidak terlepas dari peran pemerintah. BPS mengindikasikan adanya dampak dari penyaluran paket stimulus ekonomi. Stimulus ini diberikan untuk menekan harga di sektor transportasi. Jasa angkutan penumpang mengalami deflasi 2,06 persen secara tahunan dan 1,73 persen secara bulanan.
Insentif pajak untuk tiket pesawat kelas ekonomi menjadi salah satu faktor utama. Selain itu, diskon tiket kereta api dan diskon tiket angkutan laut juga berkontribusi. Kebijakan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. Langkah pemerintah ini berhasil menekan laju inflasi pada sektor transportasi.