Papua Barat Deflasi 0,44 Persen di Januari 2025: Ini Penyebabnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Papua Barat mengalami deflasi tahunan 0,44 persen pada Januari 2025, disebabkan penurunan harga di beberapa kelompok pengeluaran utama seperti perumahan dan bahan bakar rumah tangga serta makanan dan minuman.
![Papua Barat Deflasi 0,44 Persen di Januari 2025: Ini Penyebabnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220115.012-papua-barat-deflasi-044-persen-di-januari-2025-ini-penyebabnya-1.jpg)
Papua Barat alami deflasi! Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan kabar menarik: Provinsi Papua Barat mengalami deflasi tahunan sebesar 0,44 persen pada Januari 2025. Indeks harga konsumen pun tercatat sebesar 105,47. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Papua Barat, Merry, dalam konferensi pers di Manokwari pada Senin, 3 Februari 2025.
Deflasi ini ternyata disebabkan oleh penurunan harga di beberapa kelompok pengeluaran. Empat kelompok utama yang mengalami penurunan harga adalah pakaian dan alas kaki, perumahan dan bahan bakar rumah tangga, kesehatan, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Penurunan paling signifikan terjadi pada kelompok perumahan dan bahan bakar rumah tangga, yang mengalami deflasi hingga 13,88 persen dan memberikan andil sebesar 2,29 persen terhadap deflasi keseluruhan.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan situasi di bulan Desember 2024 dan Januari 2024, di mana Papua Barat justru mengalami inflasi sebesar 2,53 persen dan 3,05 persen. Perubahan signifikan ini tentunya menarik perhatian para ekonom dan pengamat pasar.
Lalu, komoditas apa saja yang menjadi penentu deflasi ini? Lima komoditas utama penyumbang deflasi tahunan adalah tarif listrik, tomat, bensin, udang basah, dan ikan teri. Penurunan harga komoditas-komoditas ini cukup signifikan untuk memengaruhi angka deflasi secara keseluruhan.
Tidak hanya deflasi tahunan, Papua Barat juga mengalami deflasi bulanan (month to month/mtm) sebesar 2,29 persen di Januari 2025. Penyebabnya? Penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran: makanan dan minuman, serta perumahan dan bahan bakar rumah tangga. Hal ini menunjukkan tren penurunan harga yang cukup konsisten pada beberapa sektor penting.
Beberapa komoditas yang berpengaruh terhadap deflasi bulanan antara lain tarif listrik, ikan cakalang, ikan kakap merah, tomat, dan tarif angkutan udara. Kombinasi penurunan harga pada komoditas ini berkontribusi pada deflasi bulanan yang dialami Papua Barat.
Kesimpulannya, deflasi yang dialami Papua Barat di Januari 2025 merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab. Penurunan harga pada beberapa komoditas utama di sektor pangan, energi, dan transportasi menjadi faktor kunci. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami implikasi deflasi ini terhadap perekonomian Papua Barat secara menyeluruh.