Tarif Listrik Dorong Deflasi Gorontalo Januari 2025
Diskon tarif listrik menjadi faktor utama deflasi 1,64 persen di Gorontalo pada Januari 2025, menurut data BPS, dengan andil 1,69 persen, diikuti penurunan harga komoditas lain.
![Tarif Listrik Dorong Deflasi Gorontalo Januari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220052.591-tarif-listrik-dorong-deflasi-gorontalo-januari-2025-1.jpg)
Tarif Listrik Picu Deflasi di Gorontalo
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Gorontalo mengalami deflasi 1,64 persen pada Januari 2025. Penyebab utamanya? Diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengumumkan hal ini pada Senin lalu di Gorontalo. Penurunan harga listrik ini menarik perhatian karena dampaknya yang signifikan terhadap angka inflasi.
Dampak Diskon Tarif Listrik dan Komoditas Lain
Mukhanif menjelaskan bahwa penurunan tarif listrik berkontribusi sebesar 1,69 persen terhadap deflasi. Selain itu, penurunan harga komoditas lain juga turut andil, di antaranya bawang merah (0,24 persen), ikan selar (0,15 persen), tomat (0,12 persen), dan angkutan udara (1,06 persen). Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan penurunan angka inflasi secara signifikan.
Deflasi Year on Year (YoY)
Tidak hanya deflasi bulanan (month to month), Gorontalo juga mengalami deflasi tahunan (year on year) sebesar 1,52 persen pada Januari 2025. Penurunan ini terlihat jelas pada empat kelompok pengeluaran: makanan, minuman, dan tembakau (1,29 persen); perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (10,72 persen); perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga (0,11 persen); serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,74 persen).
Kondisi di Kota Gorontalo
Sementara itu, Kota Gorontalo mencatat deflasi tahunan sebesar 1,29 persen pada Januari 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,66. Kepala BPS Kota Gorontalo, Sri Dewi Monoarfa, menjelaskan bahwa deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Penurunan harga terlihat signifikan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,09 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (7,11 persen). Kelompok perlengkapan rumah tangga (0,63 persen), transportasi (0,38 persen), dan informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (3,04 persen) juga mengalami penurunan harga.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, penurunan tarif listrik menjadi faktor dominan dalam mendorong deflasi di Provinsi dan Kota Gorontalo pada Januari 2025. Meskipun komoditas lain juga mengalami penurunan harga, dampak dari kebijakan pemerintah terkait tarif listrik cukup signifikan terhadap angka inflasi daerah tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga dan stabilitas ekonomi.