Turunnya Tarif Listrik Tekan Inflasi Aceh Januari 2025
Penurunan tarif listrik di Aceh pada Januari 2025 berkontribusi signifikan terhadap penurunan laju inflasi, meskipun harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan.
![Turunnya Tarif Listrik Tekan Inflasi Aceh Januari 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/040025.881-turunnya-tarif-listrik-tekan-inflasi-aceh-januari-2025-1.jpg)
Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, mengumumkan bahwa penurunan tarif listrik menjadi faktor utama penurunan inflasi di Aceh pada Januari 2025. Meskipun beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga, dampak positif dari penurunan tarif listrik cukup signifikan dalam menekan angka inflasi secara keseluruhan. Pernyataan ini disampaikan beliau di Banda Aceh pada Senin, 4 Februari.
Data BPS Aceh menunjukkan inflasi month to month (mtm) untuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencapai -9,97 persen pada periode Desember 2024-Januari 2025. Kontribusi kelompok ini terhadap deflasi Aceh sebesar -1,59 persen merupakan yang terbesar. Penurunan harga beberapa komoditas lain juga turut berkontribusi pada deflasi, termasuk tomat (-0,21 persen), angkutan udara, jeruk nipis/limau, dan labu siam/jipang (masing-masing -0,01 persen).
Di sisi lain, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga dan berkontribusi pada inflasi mtm, seperti cabai merah, ikan tongkol, ikan dencis, bawang merah, dan cabai rawit. Secara tahunan (year on year/yoy), Aceh mengalami inflasi sebesar 1,61 persen pada periode Januari 2024-Januari 2025, yang berarti harga barang dan jasa secara umum naik 1,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun terjadi inflasi tahunan, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga kembali menunjukan deflasi tertinggi, yakni -7,55 persen (yoy). Deflasi ini berhasil menekan laju inflasi umum di Aceh sebesar -1,20 persen. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor ini dalam mengendalikan inflasi secara keseluruhan.
Analisis lebih rinci menunjukkan andil deflasi utama pada inflasi Aceh Januari 2025 dipengaruhi oleh tarif listrik (-1,62 persen), diikuti tomat (-0,28 persen), kangkung (-0,07 persen), bensin (-0,06 persen), dan angkutan udara (-0,03 persen). Sebaliknya, komoditas yang mendorong inflasi yoy antara lain cabai merah (0,40 persen), emas perhiasan (0,36 persen), tarif air minum (0,32 persen), minyak goreng (0,29 persen), dan sigaret kretek mesin (0,27 persen).
Dari lima kabupaten/kota yang diteliti, tiga daerah mengalami deflasi mtm: Meulaboh (-0,44 persen), Banda Aceh (-0,47 persen), dan Aceh Tamiang (-0,17 persen). Sementara itu, Kabupaten Aceh Tengah mengalami inflasi mtm sebesar 0,27 persen, dan Lhokseumawe 0,38 persen. Inflasi yoy tertinggi tercatat di Kota Lhokseumawe (2,41 persen), sedangkan terendah di Kota Banda Aceh (1,12 persen).
Kesimpulannya, penurunan tarif listrik terbukti efektif menekan laju inflasi di Aceh pada Januari 2025. Meskipun beberapa komoditas lain mengalami kenaikan harga, dampak positif dari penurunan tarif listrik cukup signifikan untuk menjaga stabilitas harga secara keseluruhan. Data ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam mengendalikan harga energi untuk menstabilkan perekonomian daerah.