Inflasi NTB April 2025 Capai 0,69 Persen, Didorong Kenaikan Tarif Listrik
Badan Pusat Statistik (BPS) NTB melaporkan inflasi bulan April 2025 sebesar 0,69 persen, lebih rendah dari nasional, namun didorong oleh kenaikan tarif listrik setelah periode diskon.

Mataram, 02 Mei 2025 (ANTARA) - Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami inflasi sebesar 0,69 persen pada bulan April 2025. Angka ini dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,17 persen. Kenaikan tarif listrik setelah periode diskon menjadi penyebab utama inflasi di NTB.
Kepala BPS NTB, Wahyudin, menjelaskan bahwa inflasi didorong terutama oleh kenaikan harga listrik. "Inflasi NTB dipicu oleh inflasi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, terutama listrik," ujar Wahyudin dalam konferensi pers di Mataram, Jumat.
Kenaikan tarif listrik, yang kembali normal setelah dua bulan mendapatkan diskon, berdampak signifikan pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 4,73 persen dan berkontribusi sebesar 0,64 persen terhadap total inflasi NTB.
Faktor Penyeimbang Inflasi
Meskipun kenaikan tarif listrik memberikan kontribusi besar terhadap inflasi, beberapa faktor lain justru menekan laju inflasi di NTB. Salah satu faktor penyeimbang tersebut adalah deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 0,64 persen, sehingga andilnya terhadap inflasi hanya 0,23 persen.
Deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau membantu menurunkan angka inflasi yang sempat meningkat tajam akibat kenaikan tarif listrik. Selain itu, kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga berkontribusi menekan inflasi, meskipun hanya sebesar 0,01 persen.
Kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga ikut berperan dalam menurunkan angka inflasi. Hal ini membantu mencegah inflasi bulan ke bulan di NTB agar tidak terlalu tinggi. "Kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga menarik ke bawah, sehingga inflasi bulan ke bulan tidak terlalu tinggi di Nusa Tenggara Barat," pungkas Wahyudin.
Rincian Inflasi NTB April 2025
- Inflasi Total: 0,69 persen
- Inflasi Nasional: 1,17 persen
- Penyebab Utama: Kenaikan tarif listrik setelah periode diskon
- Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga: 4,73 persen (andil 0,64 persen)
- Deflasi Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau: 0,64 persen (andil 0,23 persen)
Kesimpulannya, meskipun inflasi NTB pada April 2025 mencapai 0,69 persen, angka ini masih lebih rendah dari inflasi nasional. Kenaikan tarif listrik menjadi faktor utama pendorong inflasi, namun berhasil diimbangi oleh deflasi pada beberapa sektor lain, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.