Bangka Belitung Alami Deflasi 0,23 Persen di Januari 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Bangka Belitung mencatat deflasi 0,23 persen secara tahunan (y-on-y) pada Januari 2025, disebabkan penurunan harga sejumlah komoditas utama.
Deflasi di Bangka Belitung: Turunnya Harga Komoditas Picu Penurunan IHK
Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami deflasi sebesar 0,23 persen secara tahunan (y-on-y) pada Januari 2025. Hal ini diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Babel pada Senin, 3 Februari 2025. Penurunan ini terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang turun dari 103,60 menjadi 103,36.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, menjelaskan bahwa penurunan harga berbagai komoditas menjadi faktor utama deflasi ini. Secara bulanan (m-to-m), deflasi Babel mencapai 0,85 persen, menandai penurunan IHK Januari 2025 dibandingkan Desember 2024.
Penyumbang Deflasi dan Inflasi
Beberapa kelompok pengeluaran menunjukkan penurunan indeks, antara lain perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (turun 15,39 persen) serta informasi, komunikasi dan jasa keuangan (turun 0,17 persen). Namun, beberapa kelompok lain mengalami kenaikan, seperti makanan, minuman dan tembakau (naik 3,35 persen), pakaian dan alas kaki (naik 1,81 persen), dan rekreasi, olahraga dan budaya (naik 1,51 persen).
Komoditas yang paling berpengaruh terhadap deflasi y-on-y antara lain tarif listrik, beberapa jenis sayuran (sawi hijau, sawi putih, kol putih, kubis), bawang merah, bensin, beberapa jenis ikan (singkur, kembung, pari), serta beberapa barang kebutuhan rumah tangga seperti sabun, pembersih lantai, dan tissu.
Di sisi lain, komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi y-on-y meliputi rokok (SKM, SKT, SPM), emas perhiasan, minyak goreng, beras, kopi bubuk, daging ayam ras, beberapa jenis ikan lainnya, sepeda motor, mobil, dan beberapa jenis sayuran lain seperti kacang panjang.
Analisis Lebih Dalam
Penurunan harga komoditas tertentu secara signifikan memberikan dampak pada angka deflasi. Faktor-faktor yang memengaruhi harga komoditas ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami tren ekonomi di Bangka Belitung. Perlu diperhatikan juga bahwa meskipun ada deflasi, beberapa sektor justru mengalami kenaikan harga yang perlu diperhatikan.
Kesimpulan
Deflasi 0,23 persen di Bangka Belitung pada Januari 2025 mencerminkan dinamika harga komoditas yang kompleks. Perlu analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mendasari penurunan dan kenaikan harga ini serta implikasinya terhadap perekonomian daerah.