Fakta Unik: Kementrans Resmikan Pilot Project Sekolah Rakyat Transmigrasi di Wilayah Terpencil
Kementerian Transmigrasi meluncurkan pilot project Sekolah Rakyat Transmigrasi berasrama gratis di Papua dan Sumba, bertujuan meningkatkan kualitas SDM di kawasan terpencil. Simak detail lengkapnya!

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengambil langkah strategis dengan menginisiasi pembangunan percontohan Sekolah Rakyat berasrama (boarding school) di kawasan transmigrasi. Proyek ini akan difokuskan di wilayah Sumba dan Papua. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah-daerah tersebut.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyatakan bahwa pengembangan Sekolah Rakyat merupakan upaya konkret dalam memperluas akses pendidikan. Keberadaan sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat transmigran akan pendidikan yang berkualitas. Sekolah ini juga dirancang untuk membentuk karakter siswa secara komprehensif.
Pembangunan pilot project Sekolah Rakyat Transmigrasi ini akan dimulai di beberapa lokasi. Wilayah yang dipilih meliputi Wamena dan Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan, serta Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Konsep sekolah berasrama gratis ini akan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan empat pilar utama.
Visi Kementrans untuk SDM Unggul
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara berharap keberadaan Sekolah Rakyat di wilayah transmigrasi dapat membantu masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan bagi anak-anak mereka. Konsep boarding school ini bukan sekadar memperluas akses pendidikan, tetapi juga menghadirkan lingkungan belajar yang aman. Lingkungan tersebut sangat penting dalam membentuk karakter siswa secara holistik.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Kementrans, Velix Vernando Wanggai, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat akan menjadi pusat pembentukan SDM unggul. Mereka diharapkan siap bersaing di tingkat nasional dan global. Pihaknya berkomitmen untuk membentuk anak-anak transmigran menjadi SDM yang cerdas, berintelektual, terampil, berkarakter kuat, dan berjiwa nasionalis.
Sekolah ini dirancang untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas di kelas, tetapi juga terlatih dalam keterampilan hidup. Mereka harus memiliki daya juang tinggi dan kokoh secara moral. Dengan demikian, mereka akan menjadi pemimpin masa depan yang mampu membangun desanya dan menginspirasi bangsanya. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Konsep dan Lokasi Sekolah Rakyat
Sekolah berasrama gratis ini nantinya akan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan empat pilar utama pembangunan karakter siswa. Pilar-pilar tersebut meliputi kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan. Integrasi ini memastikan pendidikan yang seimbang antara aspek akademis dan pembentukan karakter.
Pembangunan pilot project Sekolah Rakyat Transmigrasi akan dimulai secara bertahap di lokasi-lokasi strategis. Lokasi yang telah ditentukan adalah Wamena dan Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan, serta Sumba Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan kebutuhan akses pendidikan di daerah transmigrasi terpencil.
Konsep boarding school ini menekankan pada penyediaan lingkungan belajar yang kondusif dan aman. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan potensi setiap siswa. Transformasi transmigrasi, menurut Velix Vernando Wanggai, bukan hanya soal membangun infrastruktur fisik. Lebih dari itu, ini adalah tentang membangun manusianya agar siap memimpin masa depan.
Sinergi Lintas Kementerian dan Target Masa Depan
Kementrans berharap melalui sinergi lintas kementerian, terutama dengan Kementerian Sosial (Kemensos), Sekolah Rakyat dapat menjadi motor penggerak. Harapannya adalah kawasan transmigrasi dapat menjadi lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini penting untuk mencapai tujuan pembangunan SDM secara menyeluruh.
Kementerian Sosial mencatat terdapat 100 titik Sekolah Rakyat yang menampung lebih dari 9.700 siswa di seluruh Indonesia per Agustus 2025. Data ini menunjukkan skala program yang telah berjalan. Jika sarana dan prasarananya sudah siap, maka akan ditambah 59 titik Sekolah Rakyat pada September 2025. Penambahan ini akan menampung lebih dari 15 ribu siswa.
Komitmen untuk membentuk anak-anak transmigran menjadi SDM yang cerdas, berintelektual, terampil, berkarakter kuat, dan berjiwa nasionalis sangat ditekankan. Mereka diharapkan dapat menjadi generasi penggerak Indonesia Emas 2045. Program Sekolah Rakyat ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.