Forum DRR: Pilar Penting Ketahanan Bencana Indonesia
Wakil Kepala BNPB, Prasinta Dewi, menekankan peran penting Forum Pengurangan Risiko Bencana (DRR) dalam membangun ketahanan Indonesia terhadap bencana di tengah tantangan perubahan iklim dan urbanisasi.

Jakarta, 28 April 2024 - Forum Pengurangan Risiko Bencana (DRR) dianggap sebagai kunci untuk membangun ketahanan Indonesia terhadap ancaman bencana di masa depan. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bidang Pencegahan, Prasinta Dewi.
Pernyataan BNPB yang diterima pada Senin, 28 April 2024, menyebutkan bahwa Forum DRR merupakan pilar strategis untuk meningkatkan koordinasi, kapasitas, dan budaya kesadaran risiko bencana di masyarakat. Dewi menambahkan bahwa forum ini dibentuk untuk menghadapi berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, tornado, gempa bumi, dan kebakaran hutan dan lahan.
Dalam rapat dengar pendapat mengenai Rancangan Peraturan Kepala BNPB tentang DRR di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Dewi menyatakan, "Forum DRR menjadi fondasi pembangunan ketahanan bangsa." Ia juga menyoroti bahwa tidak semua daerah memiliki Forum DRR yang terstruktur. Oleh karena itu, BNPB mendorong pembentukan peraturan terkait untuk memastikan manajemen DRR yang efektif di tingkat nasional dan regional.
Pentingnya Standarisasi dan Partisipasi Berbagai Pihak
BNPB berharap rancangan peraturan tersebut dapat memperkuat peran forum dalam memberikan rekomendasi kebijakan, advokasi, dan inovasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Dewi menekankan pentingnya partisipasi aktif berbagai pemangku kepentingan untuk keberhasilan peraturan ini. Rapat dengar pendapat tersebut memberikan platform untuk masukan, kritik, dan perbaikan terhadap rancangan peraturan tersebut.
"Potensi bencana di masa depan semakin kompleks karena perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan urbanisasi. Forum yang adaptif, responsif, dan kolaboratif mutlak diperlukan," tegas Dewi. Hal senada disampaikan oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo, yang menyatakan bahwa meskipun Forum DRR telah ada dan beroperasi di beberapa daerah, namun pedoman standar masih kurang.
Rapat dengar pendapat tersebut menghasilkan berbagai masukan penting untuk penyempurnaan rancangan peraturan, termasuk tugas dan fungsi, jenis Forum DRR, pendanaan, dan sebagainya. Masukan-masukan tersebut akan dipertimbangkan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Tantangan dan Solusi dalam Pengurangan Risiko Bencana
Peraturan yang akan dibentuk diharapkan dapat mengatasi beberapa tantangan yang ada, seperti kurangnya koordinasi antar lembaga, keterbatasan sumber daya, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Dengan adanya standarisasi dan pedoman yang jelas, diharapkan Forum DRR dapat beroperasi secara efektif dan efisien di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting. Masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pengurangan risiko bencana. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan kampanye kesadaran bencana.
Dengan adanya Forum DRR yang terstruktur dan terstandarisasi, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana di masa depan. Peningkatan kapasitas, koordinasi yang lebih baik, dan kesadaran masyarakat yang tinggi akan menjadi kunci dalam membangun ketahanan bencana nasional.
Ke depannya, BNPB akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan Forum DRR di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan agar forum dapat berperan secara optimal dalam mengurangi risiko bencana dan melindungi masyarakat dari dampak bencana.