Gapura.org: Inisiatif Baru Pemajuan Budaya Indonesia
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi peluncuran Gapura.org, platform digital yang bertujuan memperkuat literasi budaya Nusantara dan menjembatani khazanah budaya Indonesia dengan masyarakat luas.

Bandung, 28 April 2024 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memberikan apresiasi terhadap peluncuran platform Gapura.org (Galeri Pustaka Nusantara) pada Senin, 28 April 2024. Beliau menyatakan bahwa platform ini merupakan sebuah inisiatif penting untuk pemajuan budaya Indonesia. Peluncuran Gapura.org berlangsung di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung.
Fadli Zon menekankan harapannya agar Gapura.org dapat menjadi wadah bagi kegiatan-kegiatan yang mempertemukan seniman dan budayawan dari berbagai daerah. Ia melihat platform ini sebagai 'kantong budaya' yang dapat mempercepat pemajuan kebudayaan di Indonesia. "Kita berharap kegiatan-kegiatan seperti silaturahim dan obrolan dengan para seniman, budayawan, yang ada di berbagai kota, termasuk inisiatif Gapura.org, jadi inisiatif yang bisa menjadi kantong budaya, untuk percepatan pemajuan kebudayaan," kata Fadli Zon.
Gapura.org dirancang untuk memperkuat literasi budaya Nusantara. Platform ini bertujuan menjembatani kekayaan budaya Indonesia dengan masyarakatnya melalui dokumentasi digital. Dokumentasi tersebut mencakup pustaka, pelestarian manuskrip kuno, dan tradisi lisan dari berbagai daerah di Indonesia.
Platform Gapura.org: Jembatan Menuju Khazanah Budaya Nusantara
Gapura.org hadir sebagai solusi untuk mengatasi kendala akses terhadap khazanah budaya Indonesia yang sangat beragam. Banyak sekali buku, majalah, jurnal, koran, hasil penelitian, dan dokumen lainnya yang menyimpan kekayaan budaya kita, tersebar di berbagai perpustakaan pribadi dan pemerintah. Platform ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kekayaan tersebut.
Kementerian Kebudayaan, di bawah kepemimpinan Fadli Zon, juga aktif dalam upaya pelestarian warisan budaya. Salah satu contohnya adalah penerbitan hasil dokumentasi berbagai artefak, manuskrip, mushaf Al Quran, nisan kuno, seni rupa, dan koleksi budaya lainnya dari Aceh dan daerah lain. Hasil dokumentasi tersebut dipamerkan dalam pameran 'Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia' di Museum Nasional Indonesia beberapa waktu lalu.
Fadli Zon juga menjelaskan rencana ke depan untuk mengkonservasi prasasti logam dan prasasti batu, lontar, dan lainnya yang ditemukan di Indonesia. Upaya konservasi ini merupakan bagian penting dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Pengembangan dan Pemeliharaan Gapura.org
Pengembangan dan pemeliharaan Gapura.org menjadi tanggung jawab Pusat Studi Sunda dan Pustaka Jaya. Kontribusi konten akan diisi oleh berbagai lembaga, antara lain Universiteit Leiden/KITLV-Jakarta, Universitas Padjajaran, Paguyuban Pasundan, Universitas Pasundan, Perpustakaan Ajip Rosidi, dan Yayasan Rancage. Kolaborasi antar lembaga ini diharapkan dapat menghasilkan platform yang komprehensif dan representatif bagi kekayaan budaya Indonesia.
Dengan adanya Gapura.org, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mudah mengakses dan memahami kekayaan budaya Nusantara. Platform ini menjadi jembatan antara khazanah budaya yang kaya dan beragam dengan masyarakatnya, sehingga dapat meningkatkan apresiasi dan pelestarian budaya Indonesia untuk generasi mendatang.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital. Gapura.org bukan hanya sekadar platform digital, tetapi juga representasi dari upaya nyata untuk memperkuat identitas dan jati diri bangsa Indonesia.