Gerobak Sagu Bakar Rasta: Dorongan Ekonomi Kreatif Papua
Pemerintah Kabupaten Jayapura meluncurkan 'Sagu Bakar Rasa Tambah (SAGU RASTA)', sebuah gerobak sagu bakar yang diinisiasi anak muda Papua untuk meningkatkan perekonomian lokal dan mempromosikan kuliner Papua.

Kabupaten Jayapura, Papua, baru-baru ini menyaksikan peluncuran sebuah inovasi kuliner yang menarik: gerobak 'Sagu Bakar Rasa Tambah' atau 'SAGU RASTA'. Inisiatif ini diluncurkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Jayapura pada 14 Februari 2024, sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Gerobak ini, yang terletak strategis di Jembatan Dua, perbatasan Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, menjadi bukti nyata kreativitas anak muda Papua dalam mengembangkan potensi lokal.
Dukungan Pemerintah dan Inovasi Lokal
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura, Haryanto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. "Kami atas nama pemerintah memberikan apresiasi bagi masyarakat lokal yang menginisiasi adanya gerobak jualan sagu bakar di Kabupaten Jayapura," katanya, menekankan pentingnya kreativitas dalam mengolah pangan lokal untuk meningkatkan perekonomian. Pemerintah Kabupaten Jayapura menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh usaha-usaha ekonomi kreatif seperti ini, mendorong lebih banyak anak muda Papua untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Gerobak SAGU RASTA sendiri merupakan buah karya dari Naway dan Grace, dua anak muda kreatif Papua yang tergabung dalam Komunitas Rasta Kribo (Cork) Papua. Inisiatif mereka ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi para pelaku UMKM lainnya di Papua.
Kolaborasi dan Pengembangan Ekonomi
Ketua Komunitas Rasta Kribo Papua, Teddy Pekey, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk membangkitkan dan menggerakkan seniman dan pelaku UMKM Orang Asli Papua (OAP). Kolaborasi dengan keluarga Jeremi Ohee, yang menyediakan lokasi di tepi Danau Sentani, memberikan kesempatan yang berharga bagi para pelaku UMKM untuk berjualan dan sekaligus mempromosikan keindahan Danau Sentani. Lokasi yang strategis ini memungkinkan promosi wisata sekaligus penjualan produk lokal.
Teddy Pekey menambahkan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk saling mendukung pengembangan potensi UMKM Papua, serta mempromosikan keindahan alam Danau Sentani. "Peluncuran 'SAGU RASTA' ini berdampak meningkatkan ekonomi masyarakat pemilik ulayat, pelaku UMKM dan juga pelaku seni," ujarnya, menunjukkan dampak positif yang diharapkan dari inisiatif ini.
Dampak Positif dan Harapan ke Depan
Peluncuran SAGU RASTA diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Tidak hanya meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM, tetapi juga memberikan kesempatan bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka. Gerobak sagu bakar ini menjadi simbol kolaborasi yang sukses antara pemerintah, komunitas lokal, dan para pelaku UMKM, menunjukkan potensi besar dari ekonomi kreatif di Papua.
Keberhasilan inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak anak muda Papua untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan potensi lokal. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program-program serupa di masa mendatang. SAGU RASTA bukan hanya sekadar gerobak sagu bakar, tetapi juga representasi dari semangat kewirausahaan dan kebangkitan ekonomi kreatif di Papua.