GP Ansor Kecam Aksi Premanisme Oknum Ormas: Ancaman bagi Usaha dan Program Pemerintah
Ketua Umum GP Ansor mengecam aksi premanisme oknum ormas yang mengganggu kelancaran usaha dan program pemerintah, seperti kasus penyerangan di Depok.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Addin Jauharudin, dengan tegas mengecam maraknya aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) di berbagai daerah di Indonesia. Pernyataan kecaman ini disampaikan usai Rapat Akbar dan Pengukuhan 100.000 Banser Patriot Ketahanan Pangan di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (24/4).
Insiden kekerasan yang melibatkan oknum ormas ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap iklim investasi dan stabilitas keamanan nasional. Pernyataan tersebut disampaikan Addin Jauharudin di Purwokerto, Jawa Tengah, setelah acara pengukuhan anggota Banser baru. Pihaknya menekankan pentingnya peran ormas dalam mendukung program pemerintah dan pembangunan nasional.
Addin menegaskan bahwa tindakan premanisme tersebut sangat merugikan, karena menghambat kemajuan ekonomi dan pembangunan. Ia juga menekankan bahwa GP Ansor dan Banser berkomitmen untuk tidak terlibat dalam aksi-aksi serupa dan selalu mendukung upaya penegakan hukum.
Ormas: Seharusnya Bantu Masyarakat, Bukan Mengganggu
Addin Jauharudin menyatakan, "Ya, sesungguhnya kami mengecam. Sebagai ormas tugasnya untuk membantu masyarakat, membantu negara, membantu pemerintah." Ia menyayangkan tindakan oknum ormas yang justru mengganggu kelancaran usaha dan program-program pemerintah. Menurutnya, ormas seharusnya berperan aktif dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Addin menjelaskan bahwa keberadaan industri dan peran pemerintah sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan premanisme yang mengganggu keduanya sangatlah merugikan. "Itu karena kita ini enggak bisa hidup sendirian, pasti butuh industri, butuh peran pemerintah. Kalau kemudian banyak terganggu 'kan repot jadinya," tegasnya.
Addin memastikan bahwa GP Ansor dan Banser berkomitmen untuk tidak terlibat dalam aksi premanisme. Semua kader, kata dia, berjalan serbaguna untuk membantu masyarakat, swasta, dan negara. Komitmen ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi ormas lain untuk menjalankan peran sosialnya secara bertanggung jawab.
GP Ansor berharap agar pemerintah dapat menindak tegas para pelaku aksi premanisme ini agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat dan menghambat pembangunan.
Kasus Premanisme di Depok: Penyerangan dan Perusakan
Salah satu contoh aksi premanisme yang mengemuka adalah peristiwa yang terjadi di Depok, Jawa Barat, pada Jumat (18/4). Peristiwa ini diawali dengan penjemputan paksa ketua ranting salah satu ormas oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat kasus penganiayaan, pengancaman, dan kepemilikan senjata api.
Oknum ketua ranting ormas tersebut beserta anggotanya kemudian melakukan penyerangan dan perusakan, termasuk pembakaran mobil polisi. Mereka juga menghalangi upaya pemagaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan cara mengancam dan mengintimidasi para pekerja dan operator alat berat.
Bahkan, oknum tersebut dilaporkan melakukan penembakan sebanyak tiga kali sebagai bentuk ancaman. Peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya masalah premanisme yang berkedok ormas dan perlu ditangani secara tegas oleh aparat penegak hukum.
Aksi premanisme ini tidak hanya merugikan perusahaan yang menjadi korban, tetapi juga merusak citra ormas secara keseluruhan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pentingnya Peran Ormas yang Positif
Kejadian di Depok menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran ormas yang positif dan konstruktif dalam masyarakat. Ormas seharusnya menjadi pilar kekuatan sosial yang membantu pemerintah dalam menjaga ketertiban dan keamanan, serta mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
GP Ansor berharap agar kejadian ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan perbaikan di internal ormas-ormas agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Penting bagi seluruh ormas untuk berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan dan menjunjung tinggi hukum.
Peran serta aktif masyarakat juga sangat penting dalam mencegah dan melaporkan aksi-aksi premanisme. Dengan kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, diharapkan aksi premanisme dapat ditekan dan terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif untuk pembangunan.
Ke depan, diharapkan semua ormas dapat berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, bukan malah menjadi sumber masalah dan konflik.