Grojogan Sewu Karanganyar Terapkan Sistem Pembayaran Non-Tunai
Objek wisata Grojogan Sewu di Karanganyar, Jawa Tengah, mulai menerapkan sistem pembayaran non-tunai untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengunjung, mengikuti arahan BKSDA Jawa Tengah.
![Grojogan Sewu Karanganyar Terapkan Sistem Pembayaran Non-Tunai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/000035.565-grojogan-sewu-karanganyar-terapkan-sistem-pembayaran-non-tunai-1.jpg)
Objek wisata alam Grojogan Sewu di Karanganyar, Jawa Tengah, kini telah bertransformasi dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai. Pengelola wisata, Sukirdi, menjelaskan kebijakan ini bertujuan mempermudah transaksi bagi para pengunjung. Inovasi ini diluncurkan pada awal bulan ini dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional.
Penerapan sistem cashless di Grojogan Sewu merupakan arahan langsung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Sukirdi menambahkan, "Mengikuti aturan saja. Sesuai dengan arahan Kepala BKSDA, nanti semua harus seperti ini. Apalagi kami tingkatnya sudah nasional."
Kepala BKSDA Jawa Tengah, Darmanto, menjelaskan bahwa Grojogan Sewu merupakan salah satu dari lima taman wisata alam di Jawa Tengah yang secara serentak menerapkan sistem pembayaran non-tunai. Taman wisata alam lainnya yang menerapkan sistem serupa antara lain Telogo Pengilon, Guci, Sumber Semen Rembang, dan Selok di Cilacap.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mempercepat pelayanan dan mengurangi antrean panjang, terutama pada saat musim liburan yang ramai pengunjung. Darmanto menambahkan, "Apalagi saat musim liburan banyak yang berkunjung. Prinsipnya ini membantu kelancaran pembayaran supaya tidak ngantre panjang."
BRI sebagai mitra bank telah dilibatkan dalam proses transaksi non-tunai ini. Sistem pembayaran saat ini masih berjalan secara hybrid, yang berarti pengunjung masih dapat menggunakan metode pembayaran tunai dan non-tunai. Namun, pihak pengelola menargetkan transisi penuh ke sistem cashless dalam waktu 1-3 bulan mendatang.
Evaluasi menyeluruh akan dilakukan dalam kurun waktu tersebut untuk menyempurnakan sistem dan memastikan kelancaran operasional. Darmanto menegaskan, "Kalau saat ini masih kami berlakukan hybrid, jadi masih ada nontunai dan tunai. Namun pada titik terakhir semua harus menggunakan cashless atau nontunai, karena konsep utamanya ini mempermudah layanan."
Dengan adanya sistem pembayaran non-tunai ini, diharapkan kunjungan ke Grojogan Sewu semakin nyaman dan efisien, serta memberikan pengalaman wisata yang lebih baik bagi para pengunjung. Langkah ini juga sejalan dengan upaya modernisasi pengelolaan objek wisata di Jawa Tengah.