Groundbreaking Jembatan Sitinjau Lauik Awal Mei: Proyek Rp2,793 Triliun Siap Dimulai
Peletakan batu pertama pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat dijadwalkan awal Mei 2025, menandai dimulainya proyek infrastruktur senilai Rp2,793 triliun yang akan menghubungkan Kota Padang dan Solok.

Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Sumatera Barat akan segera dimulai. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengumumkan bahwa peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek infrastruktur vital ini dijadwalkan pada awal Mei 2025. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dikonfirmasi akan hadir langsung dalam acara tersebut. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut keterangan Andre Rosiade, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo akan turut meninjau beberapa proyek infrastruktur lainnya di Sumatera Barat setelah acara groundbreaking. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam pengembangan infrastruktur di daerah tersebut. Kunjungan ini juga akan mencakup peninjauan langsung kondisi Jalan Air Dingin dan Jalan Payakumbuah Lintau di Solok, dengan rencana pengerjaan pada tahun ini.
Selain itu, selama kunjungannya ke Sumatera Barat, Menteri Pekerjaan Umum juga dijadwalkan bertemu dengan Wali Kota Padang dan Wali Kota Bukittinggi. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas isu-isu penting seperti pencegahan banjir, pembangunan Pasar Bawah, dan penyediaan fasilitas air bersih bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan infrastruktur di daerah tersebut secara komprehensif. "Inilah Komitmen Presiden Prabowo untuk membangun Sumatera Barat," tegas Andre Rosiade.
Dimulai Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik
Proyek Flyover Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok, Sumatera Barat, merupakan proyek infrastruktur berskala besar dengan nilai investasi mencapai Rp2,793 triliun. Proyek ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun masa konstruksi, dan akan beroperasi selama 10 tahun. Hal ini menunjukkan skala besar dan jangka panjang dari proyek ini.
Dengan selesainya proyek ini, diharapkan akan terjadi peningkatan signifikan dalam konektivitas dan mobilitas di wilayah tersebut. Jalan layang ini akan mengurangi kemacetan dan memperpendek waktu tempuh antara Padang dan Solok, yang selama ini menjadi kendala utama bagi perekonomian dan aktivitas masyarakat.
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Peningkatan aksesibilitas akan memudahkan distribusi barang dan jasa, serta menarik investasi baru ke daerah tersebut. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Proses pembangunannya sendiri akan diawasi secara ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan. Hutama Karya, sebagai kontraktor utama, memiliki pengalaman yang luas dalam pembangunan infrastruktur besar. Dengan demikian, diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Manfaat Jembatan Sitinjau Lauik bagi Sumatera Barat
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik memiliki dampak positif yang signifikan bagi Sumatera Barat. Selain meningkatkan konektivitas antara Padang dan Solok, proyek ini juga akan membuka akses ke daerah-daerah lain di sekitar Sitinjau Lauik. Hal ini akan meningkatkan potensi wisata dan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi. Distribusi barang dan jasa akan lebih efisien, dan pariwisata akan semakin berkembang. Ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Sumatera Barat.
Proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalur Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal cukup rawan. Dengan adanya jalan layang, kendaraan tidak perlu lagi melewati jalur yang berkelok dan menanjak, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
Secara keseluruhan, pembangunan Flyover Sitinjau Lauik merupakan proyek strategis yang akan memberikan dampak positif yang luas bagi Sumatera Barat. Proyek ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur fisik, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian, pariwisata, dan keselamatan masyarakat.
Kesimpulan: Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik merupakan proyek infrastruktur yang sangat penting bagi Sumatera Barat. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dimulainya pembangunan pada awal Mei 2025, diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.