Gubernur Banten Larang Praktik Titip Menitip Siswa dalam SPMB 2025
Gubernur Banten, Andra Soni, tegas melarang praktik titip menitip siswa dalam SPMB 2025 dan meminta sekolah negeri dan swasta memberikan kesempatan yang sama.

Gubernur Banten, Andra Soni, menyampaikan larangan tegas terkait praktik titip-menitip siswa dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian SMKN 15 Kabupaten Tangerang di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, pada tanggal 7 Mei 2025. Beliau menekankan bahwa praktik tersebut merupakan awal dari korupsi dan merugikan asas keadilan dalam pendidikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Andra Soni meminta kepala sekolah untuk bersikap tegas menolak segala bentuk intervensi yang dapat menghambat keadilan dalam penerimaan siswa baru. Ia juga memberikan solusi bagi masyarakat yang anaknya tidak diterima di sekolah negeri, dengan menekankan kesetaraan kesempatan antara sekolah negeri dan swasta. "Kami memberikan kesempatan yang sama antara sekolah negeri dan swasta. Di sekolah negeri gratis, Pemprov Banten juga sudah memberlakukan sekolah gratis di swasta," tegas Gubernur Andra Soni.
Peresmian SMKN 15 Kabupaten Tangerang dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah, dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Lukman. Sekolah kejuruan ini dibangun di atas lahan seluas 6.300 meter persegi yang dihibahkan oleh Pemkab Tangerang dan akan menerima siswa untuk dua jurusan keahlian, bisnis digital dan kuliner, dengan daya tampung 144 siswa pada Tahun Ajaran 2025/2026.
Mewujudkan Pendidikan yang Adil dan Merata
Gubernur Andra Soni menyebut pembangunan SMKN 15 sebagai wujud nyata kolaborasi antara Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, DPRD, dan masyarakat. Beliau menambahkan, "Dengan kolaborasi, kita bisa maju, adil, dan merata. Syaratnya tidak korupsi." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Banten.
Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, turut mengapresiasi pembangunan SMKN 15 sebagai langkah penting dalam pemerataan pendidikan vokasi. Beliau menyatakan, "Keberadaan sekolah ini sangat strategis untuk mencetak generasi muda yang unggul." SMKN 15 diharapkan dapat memberikan akses pendidikan berkualitas bagi generasi muda di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.
Pembangunan SMKN 15 juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Banten yang telah meluncurkan Program Sekolah Gratis bagi SMA/SMK/SMK negeri dan swasta pada 2 Mei 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat Banten tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Kesempatan yang Sama di Sekolah Negeri dan Swasta
Gubernur Andra Soni dengan tegas menekankan pentingnya menghindari praktik titip-menitip dalam SPMB. Beliau menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tindakan koruptif yang harus dihindari. Dengan adanya larangan ini, diharapkan proses penerimaan siswa baru dapat berjalan dengan adil dan transparan, memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon siswa.
Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat. Dengan adanya program sekolah gratis dan pembangunan sekolah-sekolah baru seperti SMKN 15, diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan bagi siswa dari berbagai latar belakang. Hal ini juga akan membantu mencetak generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, DPRD, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan pendidikan yang adil dan merata. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk menghindari praktik koruptif, diharapkan sistem pendidikan di Banten dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Dengan dibukanya SMKN 15, diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah kejuruan yang berkualitas. Adanya jurusan bisnis digital dan kuliner juga menunjukkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan siap bersaing di era globalisasi.
Program sekolah gratis yang telah diluncurkan sebelumnya juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi hambatan ekonomi yang menghalangi anak-anak Banten untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua.