Gubernur Kaltim Imbau ASN Salurkan Zakat Lewat Baznas, Potensi Capai Rp6 Triliun!
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, mengimbau ASN untuk menyalurkan zakat melalui Baznas Kaltim, dengan potensi zakat tahunan mencapai Rp6 triliun dan berharap peningkatan signifikan dalam pengumpulan zakat tahun ini.

Samarinda, 10 Maret 2024 - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud, menyerukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Imbauan ini disampaikan dalam acara 'Kaltim Berzakat' di Gedung Olah Bebaya Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Rabu lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim melalui pengelolaan zakat yang lebih terstruktur dan efektif.
Potensi zakat di Kaltim sangat besar, diperkirakan mencapai Rp6 triliun per tahun. Gubernur Rudy Mas'ud optimistis bahwa dengan pengelolaan yang baik, zakat dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beliau menekankan peran pemerintah tidak hanya dalam menjalankan roda pemerintahan, tetapi juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal kepedulian sosial.
Dengan jumlah ASN di Kaltim sekitar 16.000 orang, potensi zakat yang dapat digali masih sangat besar. Gubernur Rudy Mas'ud menargetkan peningkatan pengumpulan zakat tahun ini secara signifikan, minimal lima hingga sepuluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kesadaran berzakat di kalangan ASN dan masyarakat luas.
Potensi Zakat Kaltim dan Peran Baznas
Gubernur Rudy Mas'ud mengakui bahwa potensi penerimaan zakat di Baznas Kaltim sebenarnya jauh lebih besar, mengingat banyaknya perusahaan besar yang beroperasi di Kalimantan Timur. Beliau berharap Baznas dapat mengoptimalkan potensi ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Gubernur Rudy Mas'ud secara langsung menunaikan zakat melalui Baznas Kaltim dalam acara tersebut. Kehadiran kedua pemimpin daerah ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi ASN dan masyarakat lainnya untuk turut berpartisipasi dalam program zakat.
Meskipun kewajiban berzakat telah diatur dalam ajaran Islam, kesadaran untuk menunaikan zakat dengan proporsi 2,5 persen dari harta masih perlu ditingkatkan. Baznas diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan para muzaki (pemberi zakat) dengan mustahik (penerima zakat) secara transparan dan akuntabel.
Sinergi Pemerintah dan Baznas untuk Kesejahteraan Masyarakat
Gubernur Rudy Mas'ud menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Baznas dalam mengatasi permasalahan sosial ekonomi di Kalimantan Timur. Baznas diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai pengumpul zakat, tetapi juga sebagai lembaga yang aktif dalam memberdayakan ekonomi umat, khususnya mereka yang kurang mampu.
Dengan pengelolaan yang transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, Baznas diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program pemberdayaan ekonomi umat menjadi fokus utama dalam pengelolaan zakat, sehingga zakat tidak hanya menjadi kewajiban keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial yang nyata.
“Kami yakin kalau Baznas bisa mengelola dengan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran, mendukung program pemberdayaan ekonomi, khususnya pemberdayaan ekonomi umat, terutama untuk saudara-saudara kita yang kurang mampu. Ini sebuah lembaga yang kita cari, insyaallah kita akan bersama memakmurkan zakat bukan hanya kewajiban sebagai umat Muslim tapi bentuk kepedulian masyarakat Kaltim,” ujar Gubernur Rudy Mas'ud.
Acara 'Kaltim Berzakat' dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Ketua MUI Kaltim, Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, kepala organisasi perangkat daerah, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan perbankan, tokoh agama, dan masyarakat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap program peningkatan pengumpulan dan penyaluran zakat di Kalimantan Timur.