Gubernur NTB Dukung AKBP Pujawati Raih Hoegeng Award 2025 Atas Dedikasinya pada Isu TPPO
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mendukung AKBP Ni Made Pujawati meraih Hoegeng Award 2025 atas dedikasinya dalam melindungi perempuan dan anak.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan dukungannya terhadap Kepala Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, untuk menerima Hoegeng Award 2025. Dukungan ini diberikan atas dedikasi AKBP Ni Made Pujawati dalam kategori Pelindung Perempuan, Anak, dan Kelompok Rentan. Lalu Iqbal mengaku mengenal AKBP Ni Made Pujawati sejak lama dan menyaksikan langsung kiprahnya dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Menurut Lalu Iqbal, AKBP Ni Made Pujawati telah menunjukkan kepedulian yang luar biasa terhadap perempuan dan anak korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Kiprahnya bahkan telah diakui sejak tahun 2015 ketika menerima penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award (HWPA). "Saya mengenal AKBP Ni Made Pujawati sejak lebih dari 10 tahun lalu, saat saya masih menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri," ujar Lalu Iqbal di Mataram, Senin.
Lalu Iqbal menambahkan bahwa AKBP Ni Made Pujawati merupakan Polwan pertama yang menerima penghargaan HWPA. Ia juga aktif dalam proses pemidanaan pelaku TPPO di berbagai negara, termasuk Suriah, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. Dedikasi dan kerja kerasnya dinilai sangat layak untuk diapresiasi secara nasional melalui Hoegeng Award 2025.
Perlindungan Perempuan dan Anak Korban TPPO
Saat ini, AKBP Ni Made Pujawati menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Renakta Ditreskrimum Polda NTB. Dalam kapasitasnya ini, ia terus menunjukkan komitmennya dalam mengawal perlindungan perempuan dan anak korban TPPO. Di bawah kepemimpinannya, unit Renakta telah berhasil menangani banyak kasus TPPO.
Lalu Iqbal bersaksi atas kinerja luar biasa AKBP Ni Made Pujawati dalam menangani kasus TPPO. "Di bawah kepemimpinannya, unit tersebut telah menangani 55 kasus TPPO dan mengamankan 94 tersangka," imbuhnya. Hal ini menunjukkan efektivitas kepemimpinan dan dedikasi AKBP Ni Made Pujawati dalam memberantas TPPO di wilayah NTB.
Kinerja AKBP Ni Made Pujawati juga mendapat pengakuan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak. Mereka mengakui peran signifikan AKBP Ni Made Pujawati dalam memberikan perlindungan dan pendampingan kepada korban TPPO. Dukungan dari berbagai pihak ini semakin memperkuat keyakinan bahwa AKBP Ni Made Pujawati layak menerima penghargaan bergengsi Hoegeng Award 2025.
Pejuang Tanpa Pamrih yang Layak Mendapatkan Apresiasi
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, memberikan pujian setinggi-tingginya kepada AKBP Ni Made Pujawati atas dedikasi dan pengabdiannya dalam melindungi perempuan dan anak korban TPPO. Menurutnya, AKBP Ni Made Pujawati adalah sosok pahlawan bagi banyak korban TPPO.
"Beliau adalah pahlawan bagi banyak korban TPPO. Seorang pejuang tanpa pamrih yang layak diapresiasi secara nasional," kata Lalu Iqbal. Pernyataan ini mencerminkan betapa besar apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTB kepada AKBP Ni Made Pujawati atas kontribusinya yang nyata bagi masyarakat.
Dukungan dari Gubernur NTB ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi AKBP Ni Made Pujawati untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam melindungi perempuan dan anak dari ancaman TPPO. Selain itu, dukungan ini juga diharapkan dapat menginspirasi anggota kepolisian lainnya untuk mengikuti jejak AKBP Ni Made Pujawati dalam memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, AKBP Ni Made Pujawati diharapkan dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi penegakan hukum dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak di Indonesia. Hoegeng Award 2025 akan menjadi pengakuan yang pantas atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini.