Gubernur NTB Koordinasi dengan Gubernur Bali Atasi Antrean Truk Sapi di Pelabuhan Lombok
Gubernur NTB menghubungi Gubernur Bali untuk meminta izin melintas bagi truk pengangkut sapi guna mengatasi penumpukan di Pelabuhan Lembar dan Gili Mas.

Antrean panjang truk pengangkut sapi di Pelabuhan Lembar dan Gili Mas, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya menemui titik terang. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, secara langsung menghubungi Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk meminta izin melintas bagi truk-truk tersebut. Langkah ini diambil untuk mempercepat pengiriman ternak dan mengurangi penumpukan yang semakin mengkhawatirkan. Komunikasi tersebut dilakukan pada Selasa, 22 April 2024.
Penumpukan truk sapi ini telah menimbulkan masalah signifikan, baik bagi peternak maupun bagi kelancaran arus lalu lintas di pelabuhan. Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa antrean tersebut telah berlangsung cukup lama dan membutuhkan solusi cepat. Ia berharap koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dapat memberikan jalan keluar yang efektif dan efisien.
Dalam percakapan telepon tersebut, Gubernur Koster menyetujui permohonan Gubernur Iqbal. Namun, Gubernur Koster juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang berlaku di wilayah Bali. "Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur Bali kita ikuti aturannya, misal melintasnya malam hari. Supaya tidak mengganggu arus lalu lintas," ujar Gubernur Iqbal menjelaskan kesepakatan tersebut.
Koordinasi Teknis Antar Dinas Perhubungan
Setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Bali, Gubernur Iqbal langsung menginstruksikan Dinas Perhubungan Provinsi NTB untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Bali. Koordinasi teknis ini bertujuan untuk memastikan kelancaran proses perlintasan truk-truk sapi dari Lombok menuju Bali. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pengiriman dan mengurangi kerugian yang dialami peternak.
Lebih lanjut, Gubernur Iqbal juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 13 kapal yang melayani rute Lombok-Bali. Dengan adanya izin melintas ini, diharapkan proses pengangkutan ternak dapat langsung dilakukan secara efisien. Hal ini akan mengurangi waktu tunggu dan biaya operasional bagi para peternak.
Selain itu, Gubernur Iqbal juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kesehatan dan ketersediaan pakan ternak selama perjalanan. Ia meminta Dinas Peternakan untuk memastikan kondisi sapi tetap prima selama proses pengiriman. "Pengecekan (ternak) saya minta untuk diperhatikan," tegas Gubernur Iqbal.
Langkah Antisipatif Pemerintah NTB
Sebelum melakukan koordinasi dengan Gubernur Bali, Gubernur Iqbal telah mengambil sejumlah langkah untuk membantu para peternak. Ia melibatkan Dinas Peternakan untuk mengirimkan dokter hewan guna memeriksa kesehatan sapi sebelum diangkut. Hal ini bertujuan untuk memastikan hanya sapi yang sehat yang diangkut, sehingga mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB juga diinstruksikan untuk menyiapkan tangki air guna memastikan ketersediaan air minum bagi sapi selama perjalanan. Langkah ini penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak.
Dinas Perhubungan NTB juga telah diinstruksikan untuk memastikan kesiapan kapal dan meningkatkan frekuensi keberangkatan kapal besar. Frekuensi kapal besar yang semula satu kapal setiap tiga hari, ditingkatkan menjadi satu kapal setiap dua hari. Peningkatan frekuensi ini diharapkan dapat mempercepat proses pengangkutan ternak.
Dengan koordinasi yang baik antara Pemerintah Provinsi NTB dan Bali, diharapkan permasalahan antrean truk sapi di Pelabuhan Lembar dan Gili Mas dapat segera teratasi. Langkah-langkah yang telah diambil menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung para peternak dan memastikan kelancaran distribusi ternak.