Gunungkidul Jaga Kesehatan Ternak dengan Tradisi Unik: Ngguyang Sapi
Kabupaten Gunungkidul melestarikan tradisi Ngguyang Sapi untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah penyakit, terutama menjelang Idul Adha.

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar tradisi unik bernama Ngguyang Sapi Neng Tlogo, atau memandikan sapi di Telaga Ploso, sebagai upaya menjaga kesehatan ternak menjelang Idul Adha 1446 Hijriah. Tradisi ini melibatkan Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, dan bertujuan mencegah merebaknya penyakit seperti PMK, antraks, dan LSD yang akhir-akhir ini tengah menjadi perhatian.
Tradisi Ngguyang Sapi ini tidak hanya sekadar memandikan sapi, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian terhadap kebersihan kandang dan kesehatan hewan. Bupati Endah Subekti Kuntariningsih menekankan pentingnya kebersihan kandang dan tubuh sapi itu sendiri sebagai kunci utama kesehatan ternak. "Kunci dari sapi yang sehat adalah kebersihan kandang dan tubuh sapi itu sendiri. Maka kami canangkan Gerakan Bersih Kandang (GBK) serta gerakan ngguyang atau memandikan sapi," katanya.
Kegiatan ini memiliki dua manfaat utama. Pertama, menjaga kebersihan dan kesejahteraan hewan ternak. Kedua, mendorong peternak untuk senantiasa merawat lingkungan kandang ternak mereka. Selain itu, tradisi ini juga turut merevitalisasi telaga-telaga di Gunungkidul, seperti Telaga Ploso yang dikenal tidak pernah kekeringan sepanjang tahun. "Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana revitalisasi telaga-telaga di wilayah Gunungkidul, seperti Telaga Ploso yang tidak pernah mengalami kekeringan sepanjang tahun," ujar Bupati.
Upaya Pencegahan Penyakit Menular Hewan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menjelaskan bahwa program Ngguyang Sapi merupakan bagian dari kesiapsiagaan menghadapi ancaman penyakit menular pada hewan ternak. Pihaknya menekankan pentingnya pencegahan penyakit, karena pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2025 tentang pemberian tali asih bagi peternak yang sapinya mati akibat penyakit seperti LSD, antraks, atau PMK.
Peraturan Bupati tersebut juga mewajibkan peternak untuk mengizinkan ternaknya divaksin. Tanpa vaksinasi, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) tidak dapat dikeluarkan, sehingga sapi tidak dapat dikirim ke luar daerah. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit antar daerah.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menunjukkan komitmennya dengan melakukan vaksinasi gratis untuk ternak sebanyak 6.000 dosis, pemberian vitamin sebanyak 3.500 dosis, serta obat cacing untuk 2.000 sapi. "Ini adalah bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga kesehatan ternak rakyat, apalagi sebentar lagi akan memasuki momentum Hari Raya Idul Adha," kata Kepala Dinas.
Tradisi dan Modernisasi dalam Kesehatan Ternak
Tradisi Ngguyang Sapi di Gunungkidul menunjukkan bagaimana kearifan lokal dipadukan dengan upaya modern dalam menjaga kesehatan ternak. Tradisi memandikan sapi di telaga bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki manfaat praktis dalam menjaga kebersihan dan kesehatan hewan. Hal ini diimbangi dengan program vaksinasi dan pengobatan modern yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Dengan menggabungkan tradisi dan teknologi, Kabupaten Gunungkidul berupaya untuk melindungi ternak dari penyakit dan memastikan ketersediaan hewan kurban yang sehat menjelang Idul Adha. Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan peternak dan menjaga kelestarian lingkungan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kesehatan ternak dan melestarikan tradisi lokal yang bermanfaat.
Melalui program ini, diharapkan peternak dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak, sehingga dapat mencegah wabah penyakit dan meningkatkan produktivitas ternak.
Kesimpulan
Tradisi Ngguyang Sapi di Gunungkidul merupakan contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat dipadukan dengan teknologi modern untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak. Komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan vaksin, vitamin, dan obat-obatan, serta memberikan tali asih kepada peternak yang terdampak penyakit, menunjukkan keseriusan dalam upaya ini.