Hari Buruh: Momentum Pererat Hubungan Industrial di Kalimantan Timur
Peringatan Hari Buruh Internasional di Kalimantan Timur menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan industrial antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, dengan fokus pada peningkatan kompetensi dan perlindungan pekerja.

Samarinda, 1 Mei 2024 - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur (Kaltim), Rozani Erawadi, menyatakan bahwa peringatan Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei menjadi momentum krusial untuk mempererat hubungan industrial di provinsi tersebut. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan kesempatan untuk meningkatkan interaksi konstruktif antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam membahas isu ketenagakerjaan. Berbagai kegiatan, baik formal maupun informal, seperti jalan sehat, turut memeriahkan perayaan ini.
Disnakertrans Kaltim berperan aktif memfasilitasi berbagai kegiatan yang diusulkan oleh para pekerja, terutama yang bersifat formal. Hal ini sejalan dengan sejarah panjang Hari Buruh Internasional yang bermula dari demonstrasi pekerja di Chicago, Amerika Serikat pada 1 Mei 1886, sebagai bentuk perjuangan menuntut hak dan keadilan. Peringatan ini terus dilakukan hingga kini untuk mengenang perjuangan tersebut dan mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih baik.
Namun, tantangan bagi pekerja di Kaltim masih ada. Rozani mengakui peningkatan jumlah angkatan kerja, dominasi sektor informal, dan perlunya adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang pesat menjadi perhatian utama. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini melalui berbagai program dan kebijakan yang berpihak kepada pekerja.
Menghadapi Tantangan Ketenagakerjaan di Kaltim
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Disnakertrans Kaltim memiliki beberapa strategi. Salah satunya adalah menciptakan lapangan kerja yang layak dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan daya saing pekerja Kaltim di tengah persaingan global yang semakin ketat. Perlindungan sosial yang memadai, khususnya bagi pekerja di sektor informal, juga menjadi prioritas utama.
Pemerintah Kaltim berkomitmen untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi pekerja. "Sebagai pemerintah, kami berkomitmen memfasilitasi hal tersebut," tegas Rozani. Komitmen ini diwujudkan melalui program sertifikasi kompetensi. Targetnya adalah memberikan sertifikasi kepada 1.500 pencari kerja setiap tahunnya. Kerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Balikpapan dan Bontang menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program sertifikasi kompetensi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pekerja Kaltim. "Kami ingin tenaga kerja di Kaltim punya nilai jual secara kompetensi dan ini semakin memperkuat SDM kita menyambut Ibu Kota Nusantara," ujar Rozani. Dengan peningkatan kompetensi, diharapkan para pekerja di Kaltim dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif dan berkontribusi pada pembangunan daerah, khususnya dalam menyambut era baru Ibu Kota Nusantara.
Pentingnya Kerjasama Tripartit
Suksesnya upaya peningkatan kesejahteraan pekerja di Kaltim sangat bergantung pada kerjasama yang erat antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja itu sendiri. Kerjasama tripartit ini menjadi kunci dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan produktif. Dengan adanya komunikasi dan kolaborasi yang baik, diharapkan berbagai permasalahan ketenagakerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Peringatan Hari Buruh Internasional ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat komitmen kerjasama tersebut. Melalui dialog dan diskusi yang konstruktif, berbagai isu krusial seperti upah layak, jaminan sosial, dan perlindungan pekerja dapat dibahas dan dicari solusinya bersama. Hal ini penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan kesejahteraan pekerja di Kaltim.
Dengan demikian, peringatan Hari Buruh tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka, melainkan sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas hubungan industrial dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi seluruh pekerja di Kalimantan Timur. Harapannya, kerjasama yang baik antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dapat terus terjalin untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja di Kaltim.
Melalui berbagai program dan kebijakan yang berpihak pada pekerja, serta kerjasama yang erat antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja, diharapkan permasalahan ketenagakerjaan di Kaltim dapat teratasi dengan baik. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan pekerja dan pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Peringatan Hari Buruh Internasional di Kalimantan Timur menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan industrial dan meningkatkan kesejahteraan pekerja. Upaya peningkatan kompetensi dan perlindungan pekerja menjadi fokus utama, dengan harapan terwujudnya lingkungan kerja yang lebih baik dan berkeadilan.