IHSG Diprediksi di Rentang 6.800-7.100 pada Kuartal II 2025
Head of Investment Information Mirae memproyeksikan IHSG akan berada di rentang 6.800-7.100 pada kuartal II 2025, ditopang sektor perbankan dan komoditas, meski pertumbuhan ekonomi melambat.

Jakarta, 15 Mei 2025 - Head of Investment Information Mirae, Martha Christina, memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.800 hingga 7.100 pada kuartal II 2025. Proyeksi ini disampaikan di sela Media Day: Mei 2025 di Jakarta. Pernyataan ini menjawab pertanyaan apa proyeksi IHSG, siapa yang memproyeksikan, kapan proyeksi tersebut berlaku, dan mengapa rentang tersebut diprediksi.
Menurut Martha, saham sektor perbankan dan komoditas diperkirakan akan menjadi penggerak utama IHSG pada periode tersebut. Ia menambahkan, "Sampai Juni 2025 saya rasa level 6.800 sampai 7.100. Kita lihat angka target 6.900 itu masih make sense sampai kuartal II-2025."
Proyeksi ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik dan kebijakan global. Meskipun ada momentum Ramadhan dan Lebaran, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi akan melanjutkan perlambatannya di kuartal II 2025, setelah melambat di kuartal I 2025.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proyeksi IHSG
Martha menjelaskan bahwa tensi perang dagang global, khususnya kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS), diperkirakan akan lebih moderat ke depan. Pertemuan antara delegasi AS dan China di Jenewa, Swiss, menghasilkan kesepakatan penurunan tarif impor. AS menurunkan tarif impor China dari 145 persen menjadi 30 persen, dan China menurunkan tarif impor AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Martha menambahkan, "Tarif rasanya sudah tidak terlalu banyak hal baru yang mungkin ditunggu oleh market, paling tinggal finalisasinya seperti apa. Mungkin yang akan lebih dinantikan memang yang besar-besar antara AS sama China."
Terkait kebijakan The Fed, Martha memproyeksikan bank sentral AS baru akan menurunkan suku bunga acuannya pada kuartal IV 2025 sebanyak 2 hingga 3 kali, dengan besaran sekitar 50 hingga 75 basis poin. Proyeksi ini didasarkan pada melandainya inflasi AS dan meredanya tensi perang dagang antara AS dan negara-negara mitra dagangnya. Ia memperkirakan, "Paling cepat (cut rate) mungkin sekitar bulan September atau Oktober."
Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, Martha menekankan bahwa proyeksi IHSG tetap optimistis. Namun, ia juga mengingatkan adanya potensi risiko eksternal yang tak terduga. Ia menyatakan, "Kecuali, mungkin (ada) hal-hal yang kita tidak ekspektasi, entah itu kebijakan pemerintah yang baru atau apa, itu yang mungkin bisa di luar mengancam posisi market saat ini."
Kondisi IHSG Saat Ini
Sebagai informasi tambahan, pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (15/5/2025), IHSG tercatat menguat 79,06 poin atau 1,13 persen ke posisi 7.058,94. Indeks LQ45 juga naik 11,34 poin atau 1,44 persen ke posisi 798,42.
Secara keseluruhan, proyeksi IHSG pada kuartal II 2025 menunjukkan optimisme yang berhati-hati. Meskipun ada tantangan dari dalam dan luar negeri, sektor perbankan dan komoditas diharapkan dapat menopang kinerja IHSG. Namun, perlu diwaspadai potensi risiko yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi pasar.