IHSG Diprediksi Mendatar, Menunggu Keputusan BI Rate dan Sentimen Global
IHSG diprediksi bergerak sideways menunggu keputusan BI Rate, di tengah sentimen positif dari penurunan ketegangan perang dagang AS-China dan penguatan bursa Eropa dan AS.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak mendatar pada Rabu, 23 April 2025, menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan (BI-Rate). Keputusan BI ini dinantikan pasar karena akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Hal ini terjadi di tengah sentimen global yang beragam, dengan adanya harapan penurunan ketegangan perang dagang antara AS dan China, serta penguatan di bursa Eropa dan AS.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 51,06 poin atau 0,78 persen ke posisi 6.589,33. Kenaikan ini menunjukkan optimisme awal pasar, namun ekspektasi terhadap keputusan BI Rate membuat pergerakan IHSG diprediksi akan terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih menunggu kepastian arah kebijakan moneter BI.
Analis memprediksi IHSG akan bergerak sideways hingga keputusan BI Rate diumumkan. Keputusan ini sangat penting karena akan memberikan sinyal arah kebijakan moneter ke depan dan berdampak pada investasi di pasar saham Indonesia. Dengan demikian, investor cenderung menunggu kepastian sebelum mengambil langkah signifikan.
BI Rate dan Dampaknya terhadap IHSG
Bank Indonesia diprediksi akan mempertahankan BI-Rate di level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2025. Keputusan ini sejalan dengan proyeksi BI yang akan mempertahankan BI-Rate hingga kuartal III 2025, menyesuaikan dengan suku bunga acuan The Fed (FFR) di Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa BI berhati-hati dalam merespon kondisi ekonomi global.
Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, menyatakan, "IHSG hari ini potensi bergerak sideways (mendatar) menunggu keputusan BI Rate hari ini." Pernyataan ini menggarisbawahi sentimen pasar yang menunggu kepastian dari kebijakan moneter BI. Ketidakpastian ini membuat investor cenderung mengambil sikap wait and see.
Penahanan BI Rate diharapkan dapat menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan inflasi. Dengan demikian, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Namun, dampaknya terhadap IHSG masih perlu dilihat lebih lanjut.
Sentimen Global yang Beragam
Dari mancanegara, muncul sentimen positif dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyatakan kemungkinan penurunan ketegangan perang dagang dengan China. Pernyataan ini memberikan harapan bagi pasar global, termasuk Indonesia.
Bessent mengatakan, "Tidak ada yang berpikir bahwa status quo yang ada sekarang dapat dipertahankan ke depan." Pernyataan ini menunjukkan adanya upaya untuk mencari solusi atas ketegangan perdagangan AS-China. Hal ini berpotensi mengurangi ketidakpastian global.
Meskipun demikian, Bessent juga menambahkan bahwa kesepakatan baru mungkin baru tercapai dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen positif ini masih bersifat jangka panjang dan belum tentu langsung berdampak signifikan terhadap IHSG.
Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada Selasa, 22 April 2025, didorong oleh kenaikan saham sektor keuangan dan L'Oreal. Penguatan ini memberikan sinyal positif bagi pasar global. Namun, kekhawatiran tetap ada terkait kritik Trump terhadap Powell.
- Indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,25 persen.
- Indeks DAX Jerman naik 0,41 persen.
- Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,64 persen.
- CAC 40 Prancis meningkat 0,56 persen.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street juga menguat pada Selasa, setelah empat hari berturut-turut mengalami penurunan. Penguatan ini didorong oleh harapan meredanya ketegangan perdagangan AS-China. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 2,66 persen, S&P 500 naik 2,51 persen, dan Nasdaq Composite menguat 2,71 persen.
Di sisi lain, bursa saham regional Asia menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei melemah 1,55 persen, indeks Shanghai melemah 0,03 persen, indeks Kuala Lumpur menguat 0,76 persen, dan indeks Straits Times melemah 0,72 persen.
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap keputusan BI Rate dan sentimen global yang beragam. Meskipun ada sentimen positif dari penurunan ketegangan perang dagang AS-China dan penguatan bursa Eropa dan AS, pergerakan IHSG diprediksi akan tetap terbatas hingga keputusan BI Rate diumumkan.