IHSG Melemah Ikuti Tren Global, Bursa Eropa dan AS Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah pada Jumat pagi, mengikuti tren penurunan bursa saham global di tengah kekhawatiran investor terhadap berbagai faktor ekonomi dan politik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada Jumat pagi, 21 Februari 2023, mengikuti tren penurunan di bursa saham global. Pelemahan ini terjadi di tengah berbagai sentimen negatif, baik dari dalam maupun luar negeri. Penurunan IHSG ini memberikan gambaran tentang dampak global terhadap pasar saham domestik Indonesia.
IHSG dibuka dengan penurunan 8,26 poin atau 0,12 persen, berada di posisi 6.779,78. Indeks LQ45, yang melacak 45 saham unggulan, juga mengalami penurunan sebesar 5,88 poin atau 0,75 persen, mencapai posisi 774,91. Meskipun ada prediksi penguatan dari Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, realita pasar menunjukkan tren sebaliknya, mencerminkan kompleksitas faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah rencana pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) perumahan guna mendukung Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa langkah ini merupakan modifikasi dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan bertujuan untuk meningkatkan akses perumahan bagi MBR sebagai bagian dari program 3 Juta Rumah per tahun. Namun, sentimen positif ini tampaknya belum cukup untuk menahan tekanan dari pasar global.
Dampak Pelemahan Bursa Saham Global
Pelemahan IHSG sejalan dengan tren negatif di pasar saham global. Bursa saham Eropa mencatat level terendah dalam sepekan pada Kamis, 20 Februari 2023. Investor Eropa mencermati laporan perusahaan dan menunjukkan kehati-hatian menjelang Pemilu Jerman, yang diprediksi akan mengubah lanskap politik negara tersebut. Indeks Pan-Eropa STOXX 600 turun 0,20 persen, dengan sektor pertahanan mengalami penurunan tajam sebesar 2,8 persen setelah kenaikan signifikan di awal pekan.
Di Amerika Serikat, Wall Street juga mengalami tekanan jual pada Kamis, 20 Februari 2023. Kekhawatiran terkait tarif yang berkelanjutan dan prospek suram dari Walmart mengurangi minat risiko investor. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 1,01 persen, S&P 500 turun 0,43 persen, dan Nasdaq Composite Index melemah 0,47 persen. Kondisi ini menunjukkan sentimen negatif yang meluas di pasar saham global.
Kondisi pasar saham regional Asia pun beragam. Indeks Nikkei melemah 0,11 persen, sementara indeks Shanghai menguat 0,06 persen. Indeks Kuala Lumpur naik 0,28 persen, sedangkan indeks Straits Times turun 0,02 persen. Perbedaan pergerakan ini menunjukkan bahwa dampak sentimen global terhadap pasar saham regional Asia bervariasi.
Analisis dan Prospek IHSG
Pelemahan IHSG pada Jumat pagi ini mencerminkan dampak dari sentimen negatif global yang memengaruhi kepercayaan investor. Meskipun pemerintah Indonesia berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program-program seperti penerbitan SBN perumahan, tekanan dari pasar global tampaknya lebih dominan. Perlu dipantau perkembangan situasi global dan respons pasar terhadap kebijakan pemerintah untuk memprediksi pergerakan IHSG selanjutnya.
Ketidakpastian politik global, seperti Pemilu Jerman, dan perkembangan ekonomi di Amerika Serikat, termasuk kinerja perusahaan-perusahaan besar seperti Walmart, mempengaruhi sentimen investor secara global. Hal ini berdampak pada pasar saham di berbagai negara, termasuk Indonesia. Investor cenderung lebih berhati-hati dalam berinvestasi di tengah ketidakpastian ini.
Pergerakan IHSG ke depannya akan sangat bergantung pada perkembangan situasi global dan domestik. Respons investor terhadap kebijakan pemerintah dan perkembangan ekonomi makro akan menjadi faktor penentu. Pemantauan yang ketat terhadap berbagai indikator ekonomi dan politik, baik global maupun domestik, sangat penting untuk memahami pergerakan IHSG.
Secara keseluruhan, situasi pasar saham saat ini menuntut kewaspadaan dan analisis yang cermat dari para investor. Perkembangan selanjutnya perlu dipantau secara seksama untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.