IHSG Menguat 0,62 Persen, Ikuti Tren Positif Bursa Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62 persen pada Selasa, 18 Februari 2024, mengikuti tren positif mayoritas bursa saham di kawasan Asia, di tengah peningkatan belanja pertahanan Eropa dan prediksi penurunan suku bunga di Australia.

Jakarta, 18 Februari 2024 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat pada Selasa sore, mengikuti tren positif yang terlihat di mayoritas bursa saham Asia. Kenaikan IHSG sebesar 46,27 poin atau 0,62 persen, membawa indeks ke posisi 6.873,55. Kenaikan ini juga terlihat pada indeks LQ45, yang naik 7,61 poin (0,96 persen) ke posisi 804,06.
Faktor Pendorong Penguatan IHSG
Penguatan IHSG tak lepas dari dinamika global. Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat meningkatnya kesadaran di Uni Eropa akan pentingnya kemandirian pertahanan. Hal ini mendorong peningkatan belanja pertahanan di kawasan tersebut. Situasi geopolitik antara Ukraina dan Rusia juga menjadi faktor yang turut mempengaruhi pasar saham. Pemerintah AS mendorong negara-negara Eropa untuk memberikan jaminan keamanan dan peralatan militer kepada Ukraina, sebuah upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Bloomberg Economics memperkirakan peningkatan anggaran pertahanan dan dukungan untuk Ukraina dapat membebani negara-negara besar Eropa dengan biaya tambahan hingga 3,1 triliun dolar AS selama 10 tahun ke depan.
Di sisi lain, prediksi penurunan suku bunga acuan oleh The Reserve Bank of Australia (RBA) sebesar 25 bps menjadi 4,1 persen juga turut mempengaruhi sentimen pasar. Namun, pasar tenaga kerja Australia yang kuat, belanja konsumen yang tangguh, pertumbuhan kredit yang solid, dan nilai tukar dolar Australia yang lebih lemah berpotensi membuat RBA mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Pergerakan IHSG Sepanjang Hari
IHSG dibuka dengan penguatan dan mempertahankan tren positif hingga penutupan sesi pertama. Penguatan ini berlanjut hingga penutupan perdagangan saham. Tujuh sektor mengalami penguatan, dengan sektor barang konsumen non primer memimpin kenaikan sebesar 2,08 persen, disusul sektor kesehatan (1,56 persen) dan sektor keuangan (1,09 persen). Sebaliknya, empat sektor mengalami penurunan, dengan sektor transportasi & logistik mencatat penurunan terbesar sebesar 0,74 persen.
Saham-saham seperti MMIX, SMIL, DATA, KEJU, dan SMKL mencatat penguatan terbesar, sementara AWAN, VIVA, PACK, BHIT, dan MANG mengalami pelemahan terbesar. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.220.000 transaksi, dengan volume perdagangan 22,25 miliar lembar saham senilai Rp12,67 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 371 saham naik, 212 saham turun, dan 372 saham stagnan.
Pergerakan Bursa Saham Regional
Bursa saham regional Asia juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei di Jepang menguat 0,25 persen, sementara indeks Shanghai di Tiongkok melemah 0,93 persen. Indeks Kuala Lumpur di Malaysia dan indeks Straits Times di Singapura juga menunjukkan pergerakan yang berbeda, masing-masing mengalami penurunan dan kenaikan.
Kesimpulan
Penguatan IHSG pada Selasa, 18 Februari 2024, mencerminkan respon pasar terhadap berbagai faktor global, termasuk peningkatan belanja pertahanan di Eropa dan prediksi perubahan suku bunga di Australia. Pergerakan IHSG ini juga sejalan dengan tren yang terjadi di beberapa bursa saham regional Asia. Perlu dipantau perkembangan selanjutnya untuk melihat keberlanjutan tren positif ini.