IHSG Diperkirakan Rebound, Pasar Cermati RUPS Big Banks dan Sentimen Global
IHSG diprediksi rebound di tengah sentimen positif dari bursa global dan pengumuman struktur kepengurusan BPI Danantara, namun pelaku pasar juga mencermati RUPS big banks dan potensi profit taking.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 25 Maret 2025, diperkirakan akan mengalami penguatan atau rebound. Hal ini terjadi di tengah sejumlah faktor, baik domestik maupun global, yang memengaruhi pergerakan pasar. Para pelaku pasar mencermati dengan saksama hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) dari beberapa bank besar (big cap banks) di Indonesia, serta perkembangan ekonomi global yang cukup dinamis.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG langsung menunjukkan kinerja positif dengan penguatan 36,77 poin atau 0,60 persen, mencapai posisi 6.413,13. Indeks LQ45, yang mewakili 45 saham unggulan, juga ikut menguat sebesar 5,36 poin atau 0,79 persen, mencapai posisi 686,38. Kenaikan ini mengindikasikan sentimen positif yang cukup kuat di awal perdagangan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 6.100 hingga 6.240 pada hari tersebut. Prediksi ini mempertimbangkan berbagai faktor yang berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG sepanjang hari, termasuk sentimen global dan perkembangan ekonomi domestik.
Pengumuman BPI Danantara dan Momentum RUPS Big Banks
Dari dalam negeri, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah mengumumkan struktur kepengurusan lengkapnya. Sektor strategis yang menjadi fokus BPI Danantara meliputi ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta infrastruktur digital. Pengumuman ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap pasar saham, khususnya sektor-sektor yang terkait.
Selain itu, pelaku pasar juga fokus pada momentum RUPS big cap banks yang berlangsung pada pekan tersebut. Hal ini terjadi di tengah potensi aksi profit taking sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri. Potensi profit taking ini perlu diwaspadai, karena dapat menyebabkan koreksi sementara pada IHSG.
Secara keseluruhan, perkembangan di sektor perbankan domestik menjadi sorotan utama. Hasil RUPS dari bank-bank besar akan memberikan gambaran kinerja dan prospek industri perbankan Indonesia, yang pada akhirnya dapat memengaruhi sentimen investor.
Sentimen Positif dari Pasar Global
Dari mancanegara, pelaku pasar merespon positif potensi tarif yang lebih fleksibel dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Optimisme ini muncul karena pengenaan tarif tersebut berpotensi hanya berlaku pada 15 negara tertentu. Hal ini mengurangi kekhawatiran akan dampak negatif terhadap perekonomian global.
Di Asia, bursa Asia Pasifik melanjutkan reli positif. Morgan Stanley menaikkan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) China tahun 2025 sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen. Kenaikan proyeksi PDB China ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham regional, termasuk Indonesia.
Bursa saham AS Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/3/2025). Indeks S&P 500 melonjak 1,76 persen, Nasdaq Composite naik 2,27 persen, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 1,42 persen. Penguatan di Wall Street memberikan sentimen positif bagi pasar saham Asia, termasuk IHSG.
Pergerakan Bursa Saham Regional
Beberapa bursa saham regional Asia juga menunjukkan kinerja positif pada pagi hari. Indeks Nikkei menguat 0,72 persen, indeks Kuala Lumpur menguat 0,66 persen, dan indeks Strait Times menguat 0,84 persen. Namun, indeks Shanghai justru melemah 0,06 persen. Pergerakan bursa saham regional ini menunjukkan adanya dinamika yang cukup beragam di pasar saham Asia.
Secara keseluruhan, IHSG diprediksi akan rebound, didorong oleh sentimen positif dari bursa global dan pengumuman struktur kepengurusan BPI Danantara. Namun, pelaku pasar tetap perlu mencermati RUPS big banks dan potensi profit taking sebelum libur panjang. Perkembangan ekonomi global dan domestik akan terus memengaruhi pergerakan IHSG ke depannya.