Imunisasi Balita di Tolitoli Capai 52 Persen di Tahun 2024
Capaian imunisasi balita di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, baru mencapai 52 persen di tahun 2024, meskipun program imunisasi bertujuan mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh anak.
![Imunisasi Balita di Tolitoli Capai 52 Persen di Tahun 2024](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/190029.925-imunisasi-balita-di-tolitoli-capai-52-persen-di-tahun-2024-1.jpg)
Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, melaporkan capaian imunisasi balita di bawah dua tahun (IBL) baru mencapai 52 persen pada tahun 2024. Dari total 4.119 balita yang menjadi sasaran, baru 2.132 anak yang telah mendapatkan imunisasi lengkap. Informasi ini disampaikan langsung oleh Koordinator Imunisasi Dinkes Tolitoli, Hamzah, di Baolan, Minggu lalu.
Rendahnya angka capaian imunisasi ini menjadi perhatian serius. Program Imunisasi Balita Lengkap (IBL) di Tolitoli sebenarnya menargetkan 2.132 anak. Namun, angka tersebut masih jauh dari target keseluruhan yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan masih banyak balita yang belum mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit.
Hamzah menjelaskan pentingnya imunisasi untuk melindungi anak dari berbagai penyakit. Imunisasi memberikan kekebalan tubuh sehingga anak-anak lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Ia juga menekankan bahwa imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Dinkes Tolitoli mengajak masyarakat untuk proaktif dalam memberikan imunisasi kepada anak. Para orang tua diimbau untuk membawa anak-anak mereka ke posyandu atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan imunisasi lengkap, baik imunisasi dasar maupun IBL. Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Kabupaten Tolitoli.
Program imunisasi ini sangat penting guna menekan angka kejadian penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Dengan imunisasi, diharapkan angka kesakitan dan kematian anak akibat penyakit dapat ditekan seminimal mungkin. Keberhasilan program imunisasi memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk orang tua, petugas kesehatan, dan pemerintah daerah.
Rendahnya angka cakupan imunisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Mungkin saja ada kendala akses, kurangnya kesadaran masyarakat, atau faktor-faktor lain yang perlu dikaji lebih lanjut. Evaluasi dan strategi yang tepat dibutuhkan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di masa mendatang.
Ke depannya, Dinas Kesehatan Tolitoli berencana melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Upaya tersebut bisa berupa peningkatan sosialisasi, penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih mudah diakses, serta pembinaan terhadap kader kesehatan di lapangan. Tujuannya adalah agar seluruh balita di Tolitoli mendapatkan perlindungan kesehatan yang optimal.
Sebagai penutup, capaian imunisasi 52 persen di Tolitoli masih perlu ditingkatkan. Kerja sama semua pihak, terutama para orang tua, sangat krusial untuk memastikan setiap balita mendapatkan haknya untuk hidup sehat dan terlindungi dari penyakit. Semoga ke depannya, angka capaian imunisasi di Tolitoli dapat meningkat secara signifikan.