Dinkes Gorontalo Akselerasi Imunisasi Rutin: Capaian Masih di Bawah 20 Persen!
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo berupaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang masih rendah, di bawah 20 persen, dengan mengatasi berbagai kendala logistik dan sosialisasi.

Gorontalo, 14 Mei 2025 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo menyatakan akan meningkatkan upaya percepatan pencapaian target imunisasi rutin. Berdasarkan laporan terbaru, capaian imunisasi dasar masih jauh dari target yang diharapkan, bahkan berada di bawah 20 persen untuk sebagian besar wilayah. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat pentingnya imunisasi untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Gorontalo, Jeane Istanti Dalie, mengungkapkan keprihatinannya. Data per 12 Mei 2025 menunjukkan rata-rata cakupan imunisasi di enam kabupaten/kota masih sangat rendah, jauh dari target kumulatif bulanan Mei yang seharusnya mencapai 29,98 persen. "Sampai dengan minggu kedua Mei, cakupan imunisasi dasar lengkap baru mencapai 14,66 persen. Untuk Hepatitis B dosis pertama, rata-rata provinsi hanya 5,76 persen. Ini memerlukan upaya luar biasa dari seluruh pemangku kepentingan," tegas Jeane.
Rendahnya cakupan imunisasi ini bukan tanpa sebab. Beberapa tantangan utama yang diidentifikasi antara lain lemahnya perencanaan logistik vaksin di puskesmas, perawatan rantai dingin (cold chain) yang buruk, kurangnya keterlibatan pemerintah desa, dan yang paling mengkhawatirkan adalah masih adanya penolakan imunisasi di sejumlah desa. Penolakan ini, menurut Jeane, seringkali disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara petugas kesehatan dan aparat desa, serta persepsi negatif masyarakat terhadap efek samping imunisasi yang beredar.
Kendala Logistik dan Sosialisasi Imunisasi
Salah satu kendala utama adalah masalah logistik vaksin. Data dari sistem monitoring vaksin SMILE per Mei 2025 menunjukkan stok vaksin seperti Rotavirus dan Tetanus Difteri (TD) hanya cukup untuk kurang dari satu bulan. Ironisnya, tidak ada laporan kekurangan vaksin dari kabupaten/kota, mengindikasikan adanya masalah pelaporan penggunaan vaksin di aplikasi SMILE yang belum optimal.
Meskipun demikian, beberapa kabupaten/kota menunjukkan kinerja baik pada jenis vaksin tertentu. Kota Gorontalo misalnya, mencatat cakupan tertinggi untuk vaksin Polio Tetes dan IPV, sementara Kabupaten Bone Bolango unggul dalam cakupan IPV-1. Namun, secara keseluruhan, capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) masih menjadi yang terendah, sementara Kabupaten Gorontalo dan Boalemo masih mencatat capaian imunisasi dasar minimal (IDM) tertinggi.
Jeane menambahkan, "Kami mendapati laporan dari beberapa juru imunisasi, masih banyak desa di beberapa kabupaten yang mengalami penolakan imunisasi baik langsung maupun tidak langsung. Ini menjadi perhatian serius, apalagi ditambah dengan kendala di lapangan seperti cold chain yang kurang diperhatikan di beberapa puskesmas dan pelaporan digital melalui ASIK yang belum berjalan optimal." Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan koordinasi dan pengawasan di semua tingkatan.
Strategi Akselerasi Imunisasi
Dinkes Provinsi Gorontalo telah merumuskan beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan ini. Langkah-langkah strategis yang diambil meliputi monitoring distribusi vaksin di kabupaten/kota, penggalakan imunisasi kejar untuk sasaran yang tertinggal, perbaikan sistem pelaporan ASIK dan SMILE, serta peningkatan komunikasi risiko di wilayah yang mengalami penolakan imunisasi.
Selain itu, Dinkes juga berupaya melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam upaya edukasi masyarakat. Tujuannya adalah untuk menangkal informasi hoaks atau yang menyesatkan tentang imunisasi. "Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah, jajaran puskesmas, serta kader kesehatan di lapangan untuk bersama-sama meningkatkan cakupan imunisasi di Provinsi Gorontalo demi melindungi generasi masa depan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," harap Jeane.
Upaya peningkatan cakupan imunisasi ini sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Dengan mengatasi kendala logistik dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, diharapkan target imunisasi rutin di Provinsi Gorontalo dapat segera tercapai.
Tantangan ke depan adalah memastikan seluruh pihak terkait bekerja sama secara efektif dan efisien untuk mencapai target imunisasi. Perbaikan sistem pelaporan, peningkatan kualitas perawatan rantai dingin, dan edukasi masyarakat yang intensif menjadi kunci keberhasilan program ini.