Indonesia dan Denmark Jajaki Potensi Energi Angin Lepas Pantai
Indonesia dan Denmark berkolaborasi untuk mengembangkan energi angin lepas pantai demi mendukung pembangunan energi baru dan terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia dan pemerintah Denmark baru-baru ini membahas pemanfaatan energi angin lepas pantai untuk mendukung pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT) yang berkelanjutan di Indonesia. Diskusi ini menandai langkah signifikan dalam upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mencapai target energi terbarukan.
Direktur Jenderal Tata Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kartika Listriana, menyatakan bahwa kerjasama bilateral dalam tata ruang laut telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perencanaan regional di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memastikan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Salah satu potensi besar yang tengah dijajaki adalah pemanfaatan energi terbarukan berbasis laut, khususnya energi angin lepas pantai.
Pemerintah Indonesia telah memiliki rencana tata ruang laut selama lebih dari dua dekade, mencakup perencanaan, pengendalian, pemanfaatan, pengawasan, dan pedoman perencanaan. Pengembangan energi angin lepas pantai akan menjadi langkah maju dalam implementasi tata ruang laut di Indonesia, mendukung program prioritas pembangunan ekonomi biru dan memberikan manfaat nyata bagi perencanaan spasial laut Indonesia.
Potensi Energi Angin Lepas Pantai dan Mekanisme Pemanfaatannya
Direktur Pemanfaatan Kolom Air dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Didit Eko Prasetiyo, menjelaskan mekanisme pemanfaatan ruang laut untuk mendukung pengembangan instalasi energi angin lepas pantai. Dua aktivitas utama yang memerlukan izin usaha adalah pemasangan turbin angin dan pemasangan kabel bawah laut dari turbin ke titik pendaratan untuk transmisi listrik.
Izin dasar pemanfaatan ruang laut diperoleh melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, sementara izin usaha melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Persetujuan untuk kabel bawah laut dari PT PLN juga diperlukan sebelum mendapatkan izin usaha.
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa terobosan dalam tata ruang laut, termasuk penggunaan teknologi digital dalam sistem pemantauan laut (OMS) yang akan diterapkan di 20 kawasan konservasi pada tahun 2029. Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mengembangkan lokasi prioritas untuk tata ruang laut, rencana zonasi untuk ekosistem biru, dan tata ruang air pedalaman, serta memperkuat peran Indonesia dalam tata ruang laut global. Integrasi tata ruang darat dan laut juga dilakukan untuk mendukung Kebijakan Satu Peta.
Pengalaman Denmark dalam Energi Terbarukan
August Axel Zacharie, Kepala Kerja Sama Energi di Badan Energi Denmark (DEA), menyampaikan keberhasilan Denmark dalam mengintegrasikan energi terbarukan. Lebih dari 50 persen listrik Denmark berasal dari energi angin dan surya. Industri angin lepas pantai Denmark mempekerjakan lebih dari 30 ribu orang dengan pendapatan sekitar 10 miliar euro.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menekankan pentingnya tata ruang laut untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi biru dengan mengatur penggunaan ruang laut secara efisien, adil, dan berkelanjutan. Kerjasama dengan Denmark diharapkan dapat mempercepat pengembangan energi angin lepas pantai di Indonesia dan berkontribusi pada target energi terbarukan nasional.
Dengan pengalaman Denmark selama lebih dari tiga dekade dalam pengembangan energi angin lepas pantai, kerjasama ini diyakini akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Pengembangan energi angin lepas pantai tidak hanya akan meningkatkan akses terhadap energi bersih dan berkelanjutan, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor maritim.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target pembangunan berkelanjutan. Pemanfaatan potensi energi angin lepas pantai merupakan bagian penting dari strategi Indonesia untuk transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.