Indonesia Desak Malaysia Bertanggung Jawab atas Penembakan PMI
Kementerian HAM Indonesia mengecam penembakan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) oleh otoritas Malaysia dan mendesak pertanggungjawaban hukum yang transparan dan imparsial.
Insiden Penembakan di Perairan Malaysia: Satu PMI Tewas
Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia mengecam keras insiden penembakan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2024. Insiden yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) ini mengakibatkan satu PMI meninggal dunia, satu dalam kondisi kritis, dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Kejadian ini menjadi sorotan utama dan menimbulkan kecaman internasional.
Tuntutan Keadilan dan Transparansi
Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Kementerian HAM RI, Munafrizal Manan, menyatakan penembakan tersebut sebagai tindakan biadab yang sama sekali tidak menghormati nilai-nilai HAM. Kementerian HAM secara tegas mendesak pemerintah Malaysia untuk memberikan pertanggungjawaban hukum yang transparan dan adil terhadap oknum APMM yang bertanggung jawab. Proses hukum harus berjalan imparsial dan memastikan keadilan bagi korban dan keluarga.
Koordinasi dan Kerja Sama Internasional
Kementerian HAM juga mendorong Komisi HAM Malaysia (SUHAKAM) untuk berperan aktif, profesional, dan independen dalam memantau perkembangan kasus ini. Kerja sama antara Komnas HAM RI dan SUHAKAM, yang telah terjalin melalui nota kesepahaman, diharapkan dapat mempercepat proses investigasi dan penyelesaian kasus. Peristiwa ini juga akan dibahas dalam Forum Institusi HAM Nasional se-Asia Tenggara (SEANF).
Pemulangan Jenazah dan Perawatan Korban
Sementara itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memulangkan jenazah korban asal Riau, inisial B, ke Indonesia setelah proses autopsi selesai. Empat korban lainnya telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Malaysia. Kementerian P2MI turut mengecam keras insiden ini dan mendesak agar pemerintah Malaysia segera mengusut tuntas kasus ini serta menindak tegas pelaku jika terbukti melakukan kekerasan yang berlebihan.
Desakan Penggunaan Kekuatan Proporsional
Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya penggunaan kekuatan yang proporsional dan sesuai prosedur dalam penegakan hukum. Indonesia meminta Malaysia untuk menjamin perlindungan bagi PMI dan memastikan agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Langkah cepat dan tegas diperlukan untuk mencegah tragedi serupa terjadi dan melindungi hak asasi pekerja migran Indonesia di Malaysia.
Kesimpulan
Kasus penembakan PMI di Malaysia ini menjadi bukti pentingnya perlindungan hak asasi manusia bagi pekerja migran. Pemerintah Indonesia akan terus mendesak pertanggungjawaban hukum yang jelas dari pihak berwenang Malaysia dan memastikan keadilan bagi para korban. Kerja sama internasional dan pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali.