Indonesia Diundang Bergabung ke New Development Bank (NDB), Dorong Kerja Sama Energi Terbarukan
Menteri Airlangga umumkan undangan Indonesia untuk bergabung ke NDB, membuka peluang kerja sama besar di sektor energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan.

Jakarta, 25 Maret 2024 - Indonesia menerima undangan resmi untuk bergabung ke dalam New Development Bank (NDB), sebuah lembaga keuangan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, setelah bertemu dengan Presiden NDB, Y.M. Dilma Vana Rousseff, di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta. Pertemuan tersebut membahas berbagai program prioritas Indonesia, khususnya di bidang ketahanan energi dan pangan, serta potensi kerja sama dengan NDB.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga memaparkan program prioritas nasional, termasuk program Astacita yang fokus pada ketahanan pangan, energi, dan air bersih. Ia juga menjelaskan program Makan Bergizi Gratis yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi pedesaan. Presiden NDB, Dilma Rousseff, memberikan respons positif terhadap paparan tersebut, khususnya terkait komitmen Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan dan pencapaian program B40.
Undangan bergabung ke NDB ini merupakan peluang signifikan bagi Indonesia untuk mengakses pendanaan pembangunan berkelanjutan. Keanggotaan ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional dan memperluas akses ke sumber daya finansial untuk proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan hijau.
Program Prioritas Indonesia dan Apresiasi NDB
Airlangga menekankan komitmen Indonesia dalam mencapai emisi nol karbon (net zero emission) pada tahun 2060. Salah satu program unggulan yang dibahas adalah program B40, yang fokus pada penggunaan biofuel di sektor transportasi dan industri pengolahan mineral. Presiden NDB mengaku terkejut dengan capaian program B40 Indonesia, mengingat pengalaman Brasil yang hanya mencapai B17 setelah beberapa tahun. Hal ini menunjukkan apresiasi tinggi NDB terhadap inovasi dan keberhasilan Indonesia di sektor energi terbarukan.
Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi terbarukan, termasuk geothermal, hidro, dan mineral kritis. Potensi ini sejalan dengan fokus NDB pada pembangunan berkelanjutan dan hijau. Presiden NDB menggarisbawahi bahwa NDB berbeda dengan bank multilateral lainnya karena menghormati kedaulatan masing-masing negara dan tidak menerapkan veto power.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis yang dijalankan di berbagai jenjang pendidikan diharapkan dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effects) bagi perekonomian pedesaan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Potensi Kerja Sama dan Keanggotaan NDB
Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan koordinasi guna menggali lebih dalam potensi kerja sama dan kemungkinan keanggotaan Indonesia di NDB. Keanggotaan ini akan membuka akses bagi Indonesia terhadap sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk mendukung program-program pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor energi terbarukan dan infrastruktur.
Presiden NDB, Dilma Rousseff, yang juga mantan presiden Brasil, menekankan komitmen NDB untuk menjadi bank pembangunan yang berkelanjutan dan hijau, dengan fokus pada energi terbarukan. Ia melihat Indonesia sebagai mitra penting mengingat potensi sumber daya alam dan komitmen pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan potensi besar di sektor energi terbarukan dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran penting dalam kerja sama internasional melalui keanggotaan di NDB. Keanggotaan ini akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mendapatkan pendanaan proyek-proyek infrastruktur hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Kerja sama ini juga akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara anggota BRICS, serta memperluas akses Indonesia ke teknologi dan keahlian di bidang energi terbarukan.