NDB Tertarik Danai Proyek Energi Terbarukan di Indonesia
Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan ketertarikan New Development Bank (NDB) untuk mendanai proyek energi terbarukan dan infrastruktur di Indonesia, termasuk proyek konversi sampah menjadi energi.

Jakarta, 25 Maret 2024 - Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, mengumumkan bahwa New Development Bank (NDB) menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam pendanaan proyek-proyek energi terbarukan dan infrastruktur di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa lalu.
Pernyataan Rosan menjelaskan bahwa NDB, yang diprakarsai oleh negara-negara BRICS, telah melakukan diskusi awal dengan Kementerian Keuangan Indonesia. Lebih lanjut, NDB juga telah mengundang Indonesia untuk bergabung sebagai anggota, mengikuti jejak beberapa negara lain yang telah bergabung sebelumnya. Keanggotaan Indonesia diharapkan dapat memperkuat kerja sama dengan negara-negara BRICS, khususnya dalam hal akses pendanaan proyek-proyek strategis.
Rosan menekankan manfaat potensial dari kerja sama ini. "Karena dengan adanya NDB ini yang mempunyai rating sangat baik, itu apabila masuk ke Indonesia dan bersama-sama investasi di Indonesia juga, dari segi dukungannya akan menekan cost of fund dari proyek-proyek kita yang ada," ujarnya. Hal ini menunjukkan potensi pengurangan biaya pendanaan bagi proyek-proyek di Indonesia.
Kerja Sama NDB dan Indonesia: Fokus pada Energi Terbarukan dan Infrastruktur
Meskipun belum ada proyek spesifik yang disepakati, Rosan menyebutkan bahwa salah satu proyek yang dibahas adalah konversi sampah menjadi energi. NDB sendiri telah memiliki pengalaman dalam membiayai proyek serupa di negara lain, dan Indonesia diundang untuk melihat langsung implementasinya di lapangan. "Kita juga diundang untuk melihat langsung dan melihat apa yang sudah mereka lakukan karena kebetulan ini juga sama dengan program dari kami, dari pemerintah juga, bagaimana kita bisa mengonversi sampah ini menjadi sebagai energi yang baik, yang bisa berdampak positif," jelas Rosan.
Selain energi terbarukan, sektor infrastruktur juga menjadi fokus pembahasan. Rosan menjelaskan bahwa diskusi mencakup bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menekan biaya logistik. Namun, pembahasan mengenai konversi sampah menjadi energi mendominasi diskusi.
Presiden RI Prabowo Subianto turut memberikan konfirmasi mengenai keputusan pemerintah untuk bergabung dengan NDB. Keputusan ini diambil setelah Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, secara resmi mengundang Indonesia untuk bergabung. Keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS di awal tahun 2025 menjadi salah satu faktor yang mendorong undangan tersebut. "Kita juga telah diundang untuk ikut menjadi anggota New Development Bank dan kita juga sudah bicarakan dan tim keuangan kita sudah menilai. Dan dengan pembicaraan dengan tim keuangan kita, Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan New Development Bank," kata Presiden Prabowo dalam pernyataan pers di Istana Merdeka.
Kesimpulan: Kerja sama antara Indonesia dan NDB menjanjikan akses pendanaan yang lebih mudah dan terjangkau untuk proyek-proyek energi terbarukan dan infrastruktur di Indonesia. Proyek konversi sampah menjadi energi menjadi salah satu fokus utama kerja sama ini, menunjukkan komitmen bersama untuk pembangunan berkelanjutan.