Indonesia Paparkan Upaya Pemenuhan Hak Anak di Komite PBB
Indonesia sampaikan kemajuan dan tantangan dalam pemenuhan hak anak kepada Komite Hak Anak PBB dalam dialog konstruktif di Jenewa, Swiss.

Indonesia baru-baru ini memaparkan upaya dan kemajuan yang telah dicapai dalam pemenuhan hak anak kepada Komite Hak Anak PBB. Dialog konstruktif ini berlangsung di Jenewa, Swiss, pada tanggal 14-15 Mei 2023, dan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap Konvensi Hak Anak.
Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Duta Besar Achsanul Habib, Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap RI di Jenewa, menekankan pentingnya perlindungan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Partisipasi aktif Indonesia dalam dialog ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan terpenuhinya hak-hak tersebut.
Dialog ini merupakan bagian dari proses peninjauan rutin Komite Hak Anak PBB terhadap negara-negara yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak, termasuk Indonesia yang meratifikasinya melalui Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 1990. Proses ini merupakan kelanjutan dari laporan periodik kelima dan keenam Indonesia yang dimulai sejak Januari 2021.
Pembahasan Isu-Isu Anak di Indonesia
Komite Hak Anak PBB menggali berbagai isu terkini terkait anak di Indonesia. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi partisipasi anak dalam perumusan kebijakan, prioritas kebijakan anak dalam Asta Cita, program Makan Bergizi Gratis, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta hak-hak anak dari masyarakat adat.
Selain itu, dialog juga membahas kemajuan dan tantangan dalam perencanaan, pendanaan, implementasi kebijakan, dan pengumpulan data statistik terkait anak. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Duta Besar Achsanul Habib menegaskan, "Indonesia juga akan memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dan aman bagi jutaan anak Indonesia." Pernyataan ini menekankan pentingnya kerja sama multipihak dalam upaya pemenuhan hak anak.
Apresiasi dan Tantangan
Komite Hak Anak PBB mengapresiasi komitmen dan upaya Indonesia dalam 10 tahun terakhir, terutama dalam hal legislasi dan pencatatan kelahiran. Namun, Komite juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan untuk memajukan hak anak di Indonesia.
Komite, yang terdiri dari 18 pakar independen, bertugas mengawasi pelaksanaan Konvensi Hak Anak secara global. Indonesia sendiri telah berpartisipasi dalam Dialog Konstruktif dengan Komite Hak Anak pada tahun 1993, 2004, dan 2014, menunjukkan konsistensi Indonesia dalam upaya pemenuhan hak anak.
Partisipasi aktif dalam dialog ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan upaya pemenuhan hak anak. Melalui kolaborasi dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anaknya.
Ke depan, Indonesia akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan bagi anak, serta memperkuat sistem data untuk memantau kemajuan yang telah dicapai. Komitmen ini akan terus diwujudkan melalui berbagai program dan kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan anak.