Indonesia: Pusat Energi Terbarukan di Asia Tenggara Menurut Masdar
Masdar, perusahaan energi bersih UEA, menetapkan Indonesia sebagai pusat energi terbarukan di Asia Tenggara, didukung investasi di berbagai proyek energi terbarukan di Indonesia.
![Indonesia: Pusat Energi Terbarukan di Asia Tenggara Menurut Masdar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/14/060101.518-indonesia-pusat-energi-terbarukan-di-asia-tenggara-menurut-masdar-1.jpg)
Masdar, perusahaan energi bersih asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), baru-baru ini menyatakan Indonesia sebagai pusat utama (hub) energi terbarukan di Asia Tenggara. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Masdar, Abdulaziz Alobaidli, saat ditemui di Abu Dhabi.
Mengapa Indonesia? Alobaidli menjelaskan bahwa pilihan Indonesia sebagai pusat regional didasari oleh strategi investasi Masdar. Jakarta dipilih sebagai lokasi kantor pusat regional mereka di Asia Tenggara, menunjukkan komitmen besar terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Investasi Masdar di Indonesia: Komitmen tersebut terbukti melalui berbagai proyek yang telah dan sedang digarap Masdar di Indonesia. Salah satu proyek signifikan adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Jawa Barat. Selain itu, Masdar juga mendapatkan Letter to Proceed (LtP) untuk investasi di proyek energi baru terbarukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Keterlibatan Masdar di Indonesia juga terlihat dari kepemilikan saham sebesar 15 persen di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Hal ini menunjukkan keyakinan Masdar terhadap potensi energi panas bumi di Indonesia.
Ekspansi ke Negara Lain: Meskipun fokus utama di Indonesia, Masdar juga tengah mempertimbangkan perluasan investasi ke negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina. Namun, Indonesia tetap menjadi basis utama operasi mereka di kawasan ini.
Tantangan Pengembangan Energi Terbarukan: Alobaidli juga mengakui tantangan dalam pengembangan beberapa jenis energi terbarukan di Indonesia. Misalnya, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) menghadapi kendala topografi. Studi kelayakan untuk PLTB dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan sistem pumped storage masih terus dilakukan.
Kesimpulan: Penetapan Indonesia sebagai pusat energi terbarukan oleh Masdar menunjukkan potensi besar Indonesia dalam transisi energi. Investasi besar dan komitmen dari perusahaan internasional seperti Masdar akan mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dan sekitarnya.