Inovasi Lingkungan: Perumda Pasar Bauntung Sukses Kurangi Timbunan Sampah dengan Bank Sampah, Kini Targetkan Produk Bernilai Guna!
Perumda Pasar Bauntung Kabupaten Banjar berhasil mengurangi timbunan sampah melalui inovasi Bank Sampah Perumda Pasar Bauntung yang aktif, sekaligus memberikan nilai ekonomi dan edukasi kepada masyarakat.

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Bauntung Batuah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengambil langkah inovatif dalam penanganan sampah. Mereka berhasil membentuk bank sampah yang telah aktif selama satu bulan terakhir. Inisiatif ini bertujuan mengurangi timbunan sampah di lingkungan pasar serta memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat.
Inovasi bank sampah ini merupakan strategi penting untuk mengatasi volume sampah yang signifikan dari 16 pasar yang dikelola Perumda. Pasar-pasar tersebut tersebar di tiga area utama, yaitu Martapura, Astambul, Gambut, dan Kertak Hanyar. Setiap harinya, volume sampah dari area-area ini mencapai tiga truk, menunjukkan urgensi penanganan yang efektif.
Sekretaris Perumda Pasar Bauntung Batuah, Gusti Andriansyah, menjelaskan bahwa bank sampah ini bersinergi erat dengan Bank Sampah Sekumpul Martapura. Sinergi yang telah terjalin lama ini kini menunjukkan peningkatan intensitas kegiatan. Kolaborasi ini tidak hanya menekan biaya pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kini dikenakan tarif, tetapi juga mengedukasi pedagang dan petugas kebersihan.
Upaya Pengurangan Timbunan Sampah dan Manfaat Ekonomi
Pembentukan bank sampah oleh Perumda Pasar Bauntung Batuah menjadi solusi konkret dalam mengurangi volume limbah di lingkungan pasar. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada aspek kebersihan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Sampah yang sebelumnya dianggap tidak berguna kini memiliki nilai jual.
Melalui program ini, pedagang dan petugas kebersihan pasar diajak untuk aktif memilah sampah. Jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas, dan logam dikumpulkan. Sampah-sampah terpilah tersebut kemudian disetorkan ke bank sampah untuk mendapatkan nilai tabungan, memberikan insentif langsung bagi partisipan.
Gusti Andriansyah menekankan bahwa pengurangan timbunan sampah memiliki dampak ganda. Selain lingkungan menjadi lebih bersih, biaya operasional pembuangan sampah ke TPA juga dapat ditekan. Hal ini penting mengingat adanya tarif yang dikenakan untuk pembuangan ke fasilitas tersebut.
Edukasi dan Sinergi untuk Lingkungan Bersih
Program bank sampah ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi yang efektif bagi seluruh elemen pasar. Para pedagang dan petugas kebersihan diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya pemilahan sampah. Pengetahuan ini diharapkan dapat mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran akan pengelolaan limbah.
Sinergi antara Perumda Pasar Bauntung Batuah dan Bank Sampah Sekumpul Martapura menjadi kunci keberhasilan program ini. Kolaborasi yang telah terjalin lama ini diperkuat untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan pasar yang bersih dan sehat. Intensitas kegiatan bersama telah meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Selain bank sampah, Perumda juga rutin mengadakan kegiatan "Jumat Bersih" bersama pemerintah kecamatan dan instansi terkait. Kegiatan gotong royong ini fokus pada pembersihan lingkungan pasar secara menyeluruh. Upaya kolektif ini menunjukkan komitmen Perumda dalam menjaga kebersihan area publik.
Visi Masa Depan: Sampah Menjadi Produk Bernilai
Perumda Pasar Bauntung Batuah memiliki visi jangka panjang yang ambisius terkait pengelolaan sampah. Pihaknya berencana untuk tidak hanya mengumpulkan dan memilah, tetapi juga mengolah sampah menjadi produk bernilai guna. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi bank sampah itu sendiri.
Potensi pengolahan sampah menjadi produk bernilai guna membuka peluang inovasi lebih lanjut. Produk-produk yang dihasilkan dari daur ulang dapat dijual kembali, menciptakan siklus ekonomi sirkular. Langkah ini akan semakin memperkuat keberlanjutan program bank sampah di masa mendatang.
Dalam upaya menjaga kebersihan dan kesadaran masyarakat, Perumda juga menggandeng tokoh agama. Mengingat Martapura dikenal sebagai kota religi, pesan kebersihan yang disampaikan oleh tokoh agama diharapkan lebih efektif. Ajakan untuk bersama-sama menjaga kebersihan pasar terus digaungkan demi terciptanya lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat bagi semua.