Inpres Prabowo: Integrasi Data Sosial-Ekonomi Nasional untuk Pembangunan yang Lebih Terukur
Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 untuk mengintegrasikan data sosial dan ekonomi nasional guna mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. Inpres ini bertujuan untuk meningkatkan keterpaduan data guna mendukung perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional yang lebih terukur dan berkelanjutan. Inpres tersebut mulai berlaku efektif pada 5 Februari 2025, mencakup berbagai kementerian dan lembaga, serta menargetkan integrasi data yang akurat dan terupdate secara berkala.
Inpres ini menjawab pertanyaan krusial: Bagaimana pemerintah dapat meningkatkan efektivitas kebijakan sosial dan ekonomi? Siapa yang bertanggung jawab atas integrasi data ini? Kapan kebijakan ini mulai berlaku? Di mana data tersebut akan diintegrasikan? Mengapa integrasi data ini penting? Apa tujuan utama dari Inpres ini? Jawabannya terletak pada upaya pemerintah untuk menciptakan perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efisien, dengan data yang akurat dan terintegrasi sebagai landasan utamanya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Langkah ini merupakan upaya signifikan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional. Dengan data yang terintegrasi dan akurat, pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga mampu mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Integrasi data ini juga diharapkan dapat meminimalisir potensi penyimpangan dan memastikan transparansi dalam pengelolaan anggaran negara.
Integrasi Data: Langkah Menuju Pembangunan yang Lebih Baik
Beberapa kementerian dan lembaga penting terlibat dalam pelaksanaan Inpres ini, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Peran BPS sebagai lembaga utama dalam pengelolaan data sangat krusial dalam memastikan akurasi dan validitas informasi. Integrasi data ini meliputi penguatan mekanisme verifikasi dan validasi, peningkatan aksesibilitas antar-kementerian/lembaga, serta pengembangan infrastruktur teknologi yang aman dan andal.
Data yang dikelola akan mencakup informasi berdasarkan nama dan alamat (by name by address). Informasi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan dan program pemerintah. Hal ini menuntut kerja sama yang solid antar lembaga untuk memastikan data yang konsisten dan terintegrasi. Mekanisme verifikasi dan validasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan integrasi data ini.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ditugaskan untuk melakukan sinkronisasi dan pengendalian kebijakan guna meningkatkan akurasi dan efisiensi. Sementara itu, Menteri Sosial bertanggung jawab atas pemutakhiran data sebagai acuan utama dalam penyaluran bantuan sosial. Kementerian Dalam Negeri berperan dalam memberikan akses data kependudukan kepada BPS untuk pemutakhiran data yang akurat. Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal juga memiliki peran penting dalam memperbarui data sosial dan ekonomi di tingkat desa.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bertanggung jawab atas keamanan data, sementara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keamanan dan transparansi dalam pengelolaan data nasional.
Sumber Pendanaan dan Implementasi
Pendanaan untuk kebijakan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung keberhasilan program ini.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya tanggung jawab seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Inpres ini. Keberhasilan integrasi data ini sangat bergantung pada komitmen dan kerja sama semua pihak untuk memastikan efektivitas dan efisiensi kebijakan sosial dan ekonomi nasional. Integrasi data yang sukses akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pembangunan nasional yang lebih terarah, adil, dan berkelanjutan.
Dengan adanya Inpres ini, diharapkan akan tercipta sistem data sosial dan ekonomi yang terintegrasi, akurat, dan mudah diakses. Sistem ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam berbagai kebijakan pemerintah, terutama dalam penyaluran bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur.