Investasi China ke Indonesia Capai Rp33 Triliun, Dubes Ungkap Peluang dan Tantangan
Realokasi industri dari China ke Indonesia signifikan, ditandai investasi di kuartal pertama 2023 mencapai lebih dari US$2 miliar, namun pemerintah perlu benahi sejumlah hal.

Jakarta, 14 Mei 2023 - Realokasi industri dari China ke Indonesia menunjukkan tren yang signifikan, dengan investasi yang mencapai angka yang cukup fantastis. Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, mengungkapkan bahwa realisasi investasi di kuartal pertama tahun ini telah melampaui US$2 miliar atau sekitar Rp33 triliun. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor China terhadap iklim investasi di Indonesia.
Meskipun demikian, Dubes Djauhari juga menekankan pentingnya upaya pemerintah dalam memperbaiki beberapa hal di dalam negeri untuk semakin meningkatkan daya tarik investasi. Perbaikan ini dinilai krusial untuk memastikan arus investasi dari China terus mengalir deras dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran diplomasi Indonesia di kancah internasional.
Komunitas internasional, termasuk China, melihat Indonesia sebagai negara dengan kondisi yang cukup baik untuk investasi. Hal ini dibuktikan dengan minat investasi yang tinggi dari berbagai perusahaan China. Bahkan, Dubes Djauhari menyebutkan bahwa sekitar 10 hingga 15 perusahaan telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia.
Peluang Investasi dan Tantangan yang Dihadapi
Tingginya minat investasi dari China menunjukkan optimisme terhadap iklim investasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia dinilai telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong perbaikan di berbagai sektor, sehingga menarik minat investor asing. Para calon investor menilai iklim investasi di Indonesia cukup kondusif dan menjanjikan.
Namun, Dubes Djauhari juga mengakui perlunya perbaikan di dalam negeri. Meskipun peluang investasi sangat besar, pemerintah perlu fokus pada beberapa hal untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih optimal. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan investasi dari China di masa mendatang.
Perbaikan infrastruktur, regulasi yang lebih sederhana, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan. Dengan memperbaiki hal-hal tersebut, Indonesia dapat semakin menarik minat investor asing dan meningkatkan daya saing di pasar global.
“Ada hal-hal yang perlu kita benahi di dalam negeri dan determinasi dari pemerintah untuk membenahi hal-hal tersebut saya kira juga sangat kuat,” ujar Dubes Djauhari, menekankan komitmen pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan iklim investasi.
Peran ASEAN dalam Geopolitik
Dalam konteks geopolitik global yang dinamis, Dubes Djauhari juga menyoroti peran penting ASEAN dalam menjaga stabilitas dan tatanan regional. ASEAN dilihat oleh kekuatan-kekuatan besar, termasuk China, sebagai mitra dagang yang strategis. Hubungan Indonesia dan China pun telah meningkat menjadi kemitraan komprehensif strategis dalam empat tahun terakhir.
Arsitektur regional ASEAN menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi global saat ini. Indonesia memainkan peran yang sangat signifikan dalam arsitektur tersebut. Kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke berbagai negara merupakan upaya strategis untuk menjaga agar suara Indonesia tetap didengar di forum-forum regional dan internasional.
Pendekatan regional dinilai efektif dalam mempengaruhi geopolitik dan geoekonomi. Indonesia aktif menjalankan diplomasi untuk menjaga kepentingan nasional dan berkontribusi pada stabilitas regional. "Kalau block effect seperti ini, pendekatan regional seperti ini baik, dan bisa mempengaruhi geopolitik dan geoekonomi. Itu yang dilakukan Indonesia saat ini melalui tangan-tangan diplomasinya," kata Djauhari.
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan RI Anggito Abimanyu, Presiden Direktur Toyota Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto, Presiden Direktur Graha Ismaya Masrizal A. Syarief, serta mantan Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Kehadiran mereka semakin memperkaya diskusi mengenai peluang dan tantangan investasi di Indonesia.
Secara keseluruhan, realokasi industri dari China ke Indonesia merupakan peluang besar bagi perekonomian Indonesia. Namun, keberhasilannya bergantung pada upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan daya saing yang tinggi. Peran diplomasi Indonesia di kancah internasional juga sangat penting untuk menjaga stabilitas regional dan menarik investasi asing.