Investasi Hulu Migas di Indonesia Tembus 5 Triliun Rupiah dalam Tiga Tahun Terakhir
Aktivitas eksplorasi hulu migas di area terbuka Indonesia mencapai 300 juta dolar AS (Rp5,057 triliun) dalam tiga tahun terakhir, menunjukkan daya tarik investasi di sektor ini.

Jakarta, 24 April 2024 - Badan usaha milik negara (BUMN) SKK Migas mengumumkan bahwa aktivitas eksplorasi hulu minyak dan gas bumi (migas) di area terbuka (open area) Indonesia dalam tiga tahun terakhir mencapai nilai signifikan. Investasi yang telah dikucurkan mencapai 300 juta dolar AS, setara dengan Rp5,057 triliun (dengan kurs Rp16.859,99 per dolar AS). Hal ini menunjukkan minat investor global yang masih tinggi terhadap potensi migas Indonesia.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar, dalam Media Briefing IPA Convex 2025 di Jakarta. Asnidar menekankan bahwa tingginya angka investasi ini membuktikan Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi bisnis migas internasional. Berbagai faktor berkontribusi terhadap peningkatan investasi ini, salah satunya adalah meningkatnya antusiasme dalam studi bersama (joint study) selama dua tahun terakhir.
Keberhasilan eksplorasi migas di beberapa wilayah Indonesia juga turut mendorong optimisme investor. Penemuan-penemuan signifikan dalam lima tahun terakhir, seperti lapangan Hidayah di Jawa Timur, Layaran dan Tengkulo di Laut Utara Aceh, serta Timpan dan cekungan Selat Makassar, menjadi bukti nyata potensi sumber daya migas Indonesia yang masih besar. "Jadi inilah momentum yang tepat sehingga kita masuk lagi ke peta migas secara global," ujar Asnidar.
Investasi yang Meningkat dan Potensi Kerja Sama
SKK Migas tidak hanya mengandalkan investasi di open area. Mereka juga aktif menjalin komunikasi dan kerja sama dengan investor potensial. Lebih dari 40 calon investor telah menunjukkan minat kuat untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek hulu migas nasional. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor migas di Indonesia.
Komunikasi intensif dengan para investor ini menjadi bagian dari strategi SKK Migas untuk menggenjot industri hulu migas Indonesia dan mengembalikan Indonesia ke peta migas global. Potensi sumber daya migas Indonesia sangat besar, dengan 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi.
Namun, Asnidar juga mengakui bahwa dari 128 cekungan tersebut, baru 20 cekungan yang sudah berproduksi dan 27 cekungan yang berada di tahap discovery atau penemuan. Oleh karena itu, upaya untuk menarik investasi dan mengeksplorasi potensi yang masih terpendam menjadi sangat penting.
Momentum untuk Mengejar Peta Migas Global
Asnidar menegaskan komitmen SKK Migas untuk memanfaatkan momentum positif ini. "Indonesia yang selama ini disampaikan sunset (migas) dan lain-lain, dengan adanya momentum ini, kami ingin masuk lagi ke peta migas global. Inilah momentum yang ingin kami kejar," tegas Asnidar. Pernyataan ini menunjukkan tekad SKK Migas untuk meningkatkan peran Indonesia dalam industri migas global.
Dengan tingginya investasi di sektor hulu migas dan upaya aktif SKK Migas dalam menjalin kerja sama dengan investor, masa depan industri migas Indonesia tampak cerah. Potensi yang masih besar dan minat investor yang tinggi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia di pasar migas internasional.
Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong kemajuan teknologi di sektor migas Indonesia. SKK Migas terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memastikan pengelolaan sumber daya migas yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.