IPeKB: Garda Terdepan Pencegahan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045
Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (IPeKB) memegang peran strategis sebagai ujung tombak dalam menyukseskan program prioritas nasional, termasuk pencegahan stunting dan mewujudkan Indonesia Emas.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menegaskan peran strategis Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Indonesia (IPeKB). Mereka adalah garda terdepan dalam menyukseskan program prioritas nasional. Hal ini disampaikan dalam Mukernas IPeKB di Bandung, Senin (28/7).
Isyana menekankan bahwa IPeKB menjadi ujung tombak di lapangan. Mereka memastikan program Presiden Prabowo Subianto sampai kepada masyarakat, terutama kelompok rentan. Mukernas ini bertepatan dengan HUT IPeKB ke-18 dan forum koordinasi penyuluh KB dari seluruh Indonesia.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting melalui intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ini merupakan langkah krusial untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
IPeKB dan Pencegahan Stunting: Fondasi Indonesia Emas
Pencegahan stunting menjadi prioritas utama pemerintah, khususnya melalui intervensi pada 1.000 HPK. Masa ini mencakup sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Isyana menegaskan pentingnya langkah ini untuk masa depan bangsa.
Menurut Isyana, jika Indonesia Emas 2045 ingin terwujud, maka langkah pencegahan stunting harus dimulai dari sekarang. Memastikan anak-anak tidak mengalami stunting adalah fondasi utama. Pencegahan paling efektif dilakukan dalam periode 1.000 HPK tersebut.
Selain itu, IPeKB bersama BKKBN juga gencar mengedukasi masyarakat tentang risiko kehamilan tidak ideal, dikenal sebagai "empat terlalu". Ini meliputi terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, dan jarak kelahiran terlalu dekat. Faktor-faktor ini terbukti meningkatkan risiko stunting.
Edukasi oleh penyuluh KB sangat vital dalam membangun kesadaran masyarakat. Tujuannya agar mereka merencanakan keluarga secara sehat dan cerdas. Ini adalah bagian integral dari upaya pencegahan stunting yang komprehensif.
Sinergi IPeKB dalam Program Nasional Lainnya
Selain stunting, IPeKB juga didorong untuk berperan aktif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran aktif penyuluh KB dan tim pendamping keluarga. Mereka mendampingi ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di bawah dua tahun.
Dalam Rakernas tersebut, Isyana juga menyoroti pentingnya Program Sekolah Rakyat. Program ini menjadi solusi bagi anak-anak yang rentan putus sekolah. Ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga keadilan sosial.
Melalui Sekolah Rakyat, pemerintah menyediakan ruang belajar, tempat tinggal, dan makanan bergizi. Tujuannya adalah agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena kondisi ekonomi. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan.
Program strategis nasional lainnya yang didukung IPeKB meliputi Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Program Perumahan Rakyat. Semua ini merupakan pilar penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia secara menyeluruh.
IPeKB: Penggerak Perubahan di Akar Rumput
Rakernas IPeKB tahun ini menjadi bukti kuat bahwa negara hadir di tengah rakyat. Dengan pendekatan terintegrasi dan berbasis keluarga, program-program pemerintah menyasar langsung kebutuhan dasar warga. Ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah.
Isyana menegaskan bahwa negara hadir bukan hanya lewat kebijakan, tetapi juga melalui individu yang bekerja di lapangan. Para penyuluh KB adalah contoh nyata dari "manusia-manusia" tersebut. Mereka adalah penggerak perubahan yang sesungguhnya.
Dengan sinergi lintas sektor dan penguatan di tingkat akar rumput, pemerintah optimistis. Angka stunting akan terus menurun. Generasi emas 2045 dapat benar-benar terwujud melalui upaya kolektif ini.