Ipemi Perkuat Peran UMKM Perempuan, Sejalan dengan Visi Presiden Prabowo
Ketua Umum Ipemi, Ingrid Kansil, terpilih kembali dan berkomitmen memperkuat UMKM perempuan Indonesia melalui program strategis yang selaras dengan Astacita, visi Presiden Prabowo Subianto.

Jakarta, 7 Mei 2025 - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi), Ingrid Kansil, kembali terpilih memimpin organisasi tersebut untuk periode 2025-2030. Kemenangan aklamasi ini menandai komitmen Ipemi untuk memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi Astacita yang diusung Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan dan peningkatan perekonomian nasional.
Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Ingrid Kansil menyatakan, "Alhamdulillah, saya kembali dipercaya teman-teman untuk memimpin Ipemi lagi. Amanah ini akan saya jalankan sesuai prinsip yang diajarkan dalam Islam. Kami bertekad memperjuangkan UMKM perempuan dan merumuskan program kerja sesuai Astacita." Ia menekankan pentingnya peran UMKM perempuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat potensi ekonomi kreatif yang sangat besar saat ini.
Ipemi, melalui Muktamar III yang baru saja digelar pada 4-6 Mei 2025, akan merumuskan program kerja strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Ingrid Kansil menyadari bahwa upaya ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah.
Penguatan UMKM Perempuan: Sinergi dan Program Strategis
Ingrid Kansil menegaskan komitmen Ipemi untuk meningkatkan sinergi dengan berbagai kementerian terkait, khususnya Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf). Salah satu program yang akan menjadi fokus adalah Desa Kreatif, sebuah program pembangunan desa yang menekankan kreativitas, inovasi, dan kearifan lokal untuk pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Ipemi juga menyambut baik delapan program unggulan Kemenekraf, yang meliputi penguatan data, regulasi, kapabilitas pegiat ekraf, infrastruktur, sinergi hexahelix, peningkatan pangsa pasar, akses pendanaan, dan ekosistem kekayaan intelektual.
Lebih lanjut, Ipemi akan mengelaborasi program-program pemerintah yang sudah ada, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, pelatihan dan pendampingan, Sapa UMKM, dan business matching. Hal ini bertujuan untuk memastikan program-program tersebut tepat sasaran dan memberikan dampak yang maksimal bagi UMKM perempuan.
Selain sinergi, Ipemi juga akan terus mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi pengembangan UMKM perempuan. Dukungan tersebut meliputi:
- Permudah akses permodalan
- Berikan pelatihan dan pengembangan
- Sediakan fasilitas pemasaran dan digitalisasi
- Berikan regulasi dan perlindungan usaha
Semua upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada penciptaan wirausaha baru dan pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.
Astacita sebagai Kompas Pengembangan UMKM
Program-program Ipemi dirancang selaras dengan Astacita, visi Presiden Prabowo Subianto. Astacita menjadi kompas bagi Ipemi dalam merumuskan strategi untuk memberdayakan UMKM perempuan. Dengan demikian, Ipemi tidak hanya fokus pada peningkatan ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi.
Ingrid Kansil menekankan pentingnya peran perempuan dalam perekonomian Indonesia. Ia percaya bahwa dengan pemberdayaan yang tepat, UMKM perempuan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kolaborasi dan kerja keras, Ipemi optimis dapat mencapai tujuannya dalam memperkuat UMKM perempuan Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terarah, Ipemi siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan untuk terus berkontribusi bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Organisasi ini berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan mampu memberikan dampak positif bagi UMKM perempuan di seluruh Indonesia.