Jaksa Masuk Sekolah: SMAN 23 Makassar Dapat Penyuluhan Hukum Cegah Penyalahgunaan Narkoba
Kejaksaan Tinggi Sulsel memberikan penyuluhan hukum kepada siswa SMAN 23 Makassar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan pentingnya kesadaran hukum bagi generasi muda.

Makassar, 21 Februari 2024 - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di SMAN 23 Makassar, Kamis (21/2). Penyuluhan hukum ini difokuskan pada bahaya penyalahgunaan narkoba, menyasar siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan ini menjawab pertanyaan siapa (Kejati Sulsel), apa (penyuluhan hukum), dimana (SMAN 23 Makassar), kapan (21 Februari 2024), mengapa (mencegah penyalahgunaan narkoba), dan bagaimana (melalui materi dan diskusi).
Kasi Penkum Kejati Sulsel, Soetarmi, menekankan betapa seriusnya kejahatan narkotika. "Kejahatan narkotika merupakan kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime, sehingga membutuhkan perhatian khusus dan serius," papar Soetarmi. Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman hukum kepada siswa agar mereka dapat terhindar dari jeratan hukum terkait penyalahgunaan narkoba.
Materi penyuluhan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengenalan jenis-jenis narkoba, dampak negatifnya bagi kesehatan dan kehidupan sosial, hingga aturan hukum yang berlaku di Indonesia terkait penyalahgunaan narkotika. Soetarmi juga menjelaskan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.
Remaja Hebat, Masa Depan Cerah
Tema penyuluhan kali ini adalah 'Remaja Hebat Masa Depan Cerah, Lawan Kenakalan Remaja dengan Kesadaran Hukum'. Soetarmi berharap, penyuluhan ini dapat menjadi bekal bagi siswa untuk memahami hukum dan menghindari pelanggaran. "Semoga siswa di sini bisa mengenali hukum dan menjauhi hukuman. Mereka perlu diberi pengetahuan bahaya penyalahgunaan narkotika sebab mereka adalah aset SDM kita di masa mendatang guna mewujudkan Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Soetarmi juga memberikan peringatan keras tentang bahaya narkoba. "Jauhi narkoba sayangi keluarga. Hidup ada akhirnya, tapi jangan diakhiri hidup dengan narkoba. Narkoba adalah pembunuh berdarah dingin, jauhi atau mati," tegasnya. Ia menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkoba tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merusak nilai-nilai budaya bangsa dan melemahkan ketahanan nasional.
Lebih lanjut, Soetarmi memaparkan bahwa peredaran gelap narkoba sangat merugikan, baik bagi perseorangan maupun masyarakat, khususnya generasi muda. Penggunaan narkoba yang tidak sesuai standar pengobatan juga sangat berbahaya.
Apresiasi dari SMAN 23 Makassar
Kepala SMAN 23 Makassar, Syahruddin, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Tim Penkum Kejati Sulsel. Ia menilai materi penyuluhan sangat penting untuk melindungi siswa dari bahaya penyalahgunaan narkoba. "Terima kasih kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan karena telah memilih sekolah kami. Kebetulan sekolah kami baru berdiri selama empat tahun, karena itulah kami sangat membutuhkan penyuluhan terkait pentingnya kesadaran hukum," ungkap Syahruddin.
Pihak sekolah menyadari pentingnya pemahaman hukum di kalangan siswa, terutama dalam konteks pencegahan penyalahgunaan narkoba. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan membentuk karakter generasi muda yang taat hukum.
Dengan adanya program Jaksa Masuk Sekolah ini, diharapkan kesadaran hukum di kalangan siswa SMAN 23 Makassar semakin meningkat dan mereka dapat terhindar dari jeratan hukum, khususnya terkait penyalahgunaan narkoba. Program ini juga menjadi bagian penting dalam upaya membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Kejati Sulsel dalam memberikan edukasi hukum kepada masyarakat, khususnya generasi muda, guna mencegah dan menekan angka kejahatan, termasuk penyalahgunaan narkoba. Harapannya, melalui pemahaman hukum yang baik, generasi muda Indonesia dapat terhindar dari bahaya narkoba dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.