Wakajati Sumbar Beri Kuliah Anti-Korupsi di SMKN 5 Padang
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumbar, Sugeng Hariadi, memberikan kuliah anti-korupsi kepada siswa SMKN 5 Padang melalui program Jaksa Mengajar, menekankan pentingnya kejujuran dan pencegahan korupsi.

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumatra Barat (Sumbar), Sugeng Hariadi, Selasa (18/2), berperan sebagai guru tamu di SMKN 5 Padang. Kunjungan ini merupakan bagian dari program Jaksa Mengajar yang diinisiasi Kejaksaan Tinggi Sumbar. Lebih dari sekadar mengajar, Sugeng memberikan kuliah anti-korupsi kepada puluhan siswa, menanamkan benih kejujuran dan integritas sejak dini.
Mengajarkan Integritas dan Pencegahan Korupsi
Dalam sesi mengajarnya, Sugeng menekankan betapa pentingnya kejujuran sebagai nilai dasar bagi generasi muda. "Kejujuran adalah nilai dasar yang harus dimiliki oleh generasi muda sebagai bekal untuk masa depan," tegas Sugeng di Padang. Ia menjelaskan bahwa banyak kasus korupsi di Indonesia berakar dari kurangnya kejujuran dan integritas. Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak sistem dan mekanisme hukum yang sudah ditetapkan.
Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan bahwa pemberantasan korupsi membutuhkan pendekatan dua sisi. "Penindakan memang perlu untuk menghukum para pelaku, namun pencegahan juga tidak kalah penting agar segala efek buruk dari praktik korupsi bisa dicegah," jelasnya. Program Jaksa Mengajar ini, merupakan wujud nyata dari komitmen pencegahan korupsi sejak dini.
Jaksa Mengajar: Lebih dari Sekedar Kuliah Hukum
Program Jaksa Mengajar melibatkan lebih dari sekedar Sugeng Hariadi. Sebanyak 15 kelas di SMKN 5 Padang mendapatkan sesi pembelajaran hukum dari para jaksa. Para jaksa tidak hanya menjelaskan tentang korupsi, tetapi juga peran penting Kejaksaan dalam penegakan hukum, baik secara preventif maupun represif. Interaksi antara siswa dan para jaksa berlangsung dinamis, dengan siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
Antusiasme siswa terlihat jelas dalam sesi tanya jawab. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya program seperti ini untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang hukum dan korupsi kepada generasi muda. Para siswa mendapatkan kesempatan langka untuk berinteraksi langsung dan bertanya kepada para penegak hukum.
Inisiatif Kejati Sumbar: Sedekah Mengajar
Program Jaksa Mengajar merupakan gagasan Kepala Kejati Sumbar, Yuni Daru Winarsih. Diperkenalkan pertama kali pada Desember 2024, program ini bertujuan memberikan akses pendidikan hukum langsung kepada siswa SMA. Yuni menyebut program ini sebagai "sedekah mengajar," karena dijalankan secara swadaya tanpa anggaran khusus. Para jaksa secara sukarela meluangkan waktu untuk mengunjungi sekolah-sekolah dan memberikan materi pendidikan hukum dan wawasan kebangsaan.
Kegiatan ini dirancang sebagai tambahan jam pelajaran, sehingga tidak mengganggu kurikulum sekolah. Program Jaksa Mengajar muncul dari keprihatinan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi generasi muda, seperti penyalahgunaan narkotika, tawuran, dan kejahatan online. Dengan memberikan pemahaman hukum sejak dini, diharapkan dapat mencegah generasi muda terjerat masalah hukum.
Kesimpulan
Program Jaksa Mengajar di SMKN 5 Padang merupakan contoh nyata komitmen Kejaksaan Tinggi Sumbar dalam pencegahan korupsi dan pendidikan hukum. Dengan pendekatan yang interaktif dan partisipatif, program ini berhasil memberikan pemahaman yang berharga kepada siswa tentang pentingnya kejujuran, integritas, dan peran hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi instansi lain untuk turut serta dalam membentuk generasi muda yang berintegritas dan anti-korupsi.