Jasad Wanita Korban Diduga Serangan Buaya Ditemukan di Sungai Selindung
Tim SAR Pangkalpinang mengevakuasi jasad seorang perempuan yang diduga menjadi korban serangan buaya di Sungai Selindung, Pangkalpinang; korban telah diidentifikasi sebagai Yuliawati (45).

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengevakuasi jasad seorang perempuan di Sungai Selindung, Kota Pangkalpinang, Minggu (2/3). Jasad tersebut diduga menjadi korban serangan buaya. Evakuasi dilakukan setelah seorang nelayan melaporkan penemuan potongan tubuh manusia di sekitar jembatan Sungai Selindung.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa nelayan tersebut melihat potongan tubuh manusia di pinggir sungai dan potongan lainnya mengambang. Nelayan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak SAR Pangkalpinang. Tim SAR Gabungan, dibantu Polairud Polda Babel, Babinkamtibmas, dan warga sekitar, langsung menuju lokasi dan melakukan evakuasi menggunakan perahu nelayan.
Kondisi jasad saat ditemukan tidak utuh, diduga akibat serangan buaya. Informasi dari nelayan pelapor juga menyebutkan adanya buaya di sekitar lokasi penemuan jasad. Berkat keterangan dari Ketua RT setempat, jasad berhasil diidentifikasi sebagai Yuliawati (45), warga Kelurahan Jerambah Gantung yang telah tiga hari tidak pulang. Sepeda motor korban juga ditemukan di pinggir jembatan.
Evakuasi dan Identifikasi Korban
Proses evakuasi jasad Yuliawati dilakukan dengan sigap oleh Tim SAR Gabungan. "Proses evakuasi ini kami lakukan setelah sebelumnya kami mendapatkan informasi adanya penemuan jasad oleh seorang nelayan yang sedang melintas di sekitar sungai tersebut," ungkap I Made Oka Astawa. Tim SAR bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan aman.
Setelah dievakuasi, potongan tubuh korban dibawa ke RSUD Depati Amir Pangkalpinang untuk dilakukan otopsi. "Setelah berhasil melakukan evakuasi potongan tubuh korban kami antarkan ke RSUD Depati Amir Pangkalpinang untuk dilakukan otopsi," kata I Made Oka Astawa. Hasil otopsi akan membantu mengungkap penyebab kematian korban secara pasti.
Komandan Tim Basarnas Pangkalpinang, Supani, menyatakan bahwa proses otopsi masih berlangsung dan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai untuk menghindari potensi serangan buaya.
Imbauan Waspada Serangan Buaya
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya yang mengintai di sekitar sungai. "Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar sungai untuk menghindari serangan buaya yang bisa saja datang sewaktu-waktu," imbau Supani. Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati, terutama saat berada di dekat perairan yang menjadi habitat buaya.
Penemuan jasad Yuliawati menjadi duka bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang. Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya buaya dan cara pencegahannya.
Proses investigasi masih berlanjut untuk memastikan penyebab kematian Yuliawati. Hasil otopsi akan menjadi bukti penting dalam mengungkap kasus ini secara tuntas. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjaga keselamatan diri.