Jelang Ramadhan, Pemerintah Gelar Operasi Pasar Murah Nasional!
Pemerintah luncurkan operasi pasar murah pangan pokok strategis mulai 24 Februari 2025 untuk stabilisasi harga jelang Ramadhan.

Jakarta, 21 Februari 2025 - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan dimulainya operasi pasar murah untuk menstabilkan harga pangan menjelang bulan Ramadhan. Operasi pasar ini akan berlangsung secara nasional mulai tanggal 24 Februari hingga akhir Maret 2025, melibatkan berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa operasi pasar ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden untuk menstabilkan dan menurunkan harga pangan. Pemerintah telah melakukan rapat koordinasi untuk mempersiapkan operasi pasar ini secara matang, melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan BUMN pangan.
"Mulai 24 Februari sampai akhir Maret 2025, pemerintah akan gotong royong bersama BUMN dan swasta akan menggelar operasi pasar murah agar masyarakat dapat memperoleh harga pangan pokok strategis yang baik dan wajar," jelas Arief dalam keterangan persnya di Jakarta.
Gerakan Pangan Murah (GPM) Ramadhan 2025
Gerakan Pangan Murah (GPM) Ramadhan 2025 akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Operasi pasar ini akan menyediakan komoditas pangan pokok strategis dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Pelaksanaan GPM melibatkan berbagai instansi pemerintah, mulai dari dinas pangan, perdagangan, dan pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. BUMN seperti Perum Bulog dan ID FOOD juga turut serta, didukung oleh PT Pos Indonesia dengan jaringan luasnya. Bahkan, asosiasi swasta seperti APRINDO, PT Charoen Pokphand Indonesia, dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk juga berpartisipasi dalam operasi pasar ini.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa GPM akan dilaksanakan setiap hari selama periode tersebut. Keterlibatan berbagai pihak ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat luas dan memastikan distribusi komoditas pangan berjalan lancar.
Target dan Komoditas GPM
Pemerintah telah menetapkan target kuantitas komoditas pangan yang akan didistribusikan melalui GPM. Target ini meliputi:
- Minyak Goreng Minyakita: 70.000 kiloliter (Bulog 50.000 kiloliter, ID FOOD 20.000 kiloliter)
- Gula Konsumsi: 50.000 ton (PTPN 43.000 ton, ID FOOD 7.000 ton)
- Bawang Putih: 20.000 ton (didistribusikan oleh 21 pelaku usaha)
- Daging Kerbau Beku: 19.000 ton (PT Berdikari 10.000 ton, PT PPI 9.000 ton)
- Beras: 100.000 ton (didistribusikan oleh Bulog)
Total target GPM mencapai 189.000 ton untuk komoditas gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah 70.000 kiloliter Minyakita.
Pengawasan dan Harga
Bapanas menekankan pentingnya pengawasan agar harga pangan dalam operasi pasar sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Satgas Pangan Polri dilibatkan untuk memastikan tidak ada pihak yang menjual komoditas di atas harga acuan. Arief juga memastikan bahwa harga jual dari petani dan peternak tidak akan terganggu dengan adanya GPM ini.
"Tidak boleh ada harga yang lebih tinggi daripada harga acuan. Harga petani dan peternak pun tidak boleh terganggu dengan GPM ini. Kita pastikan itu bersama-sama," tegas Arief.
Dengan adanya operasi pasar murah ini, pemerintah berharap masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan pokoknya dengan harga yang terjangkau, terutama selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran. Keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Indonesia.